Konten dari Pengguna

Sejarah Hari Solidaritas Internasional Bersama Masyarakat Palestina

20 Desember 2021 6:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejarah Hari Solidaritas Internasional, Foto: Pixabay/PublicDomainPictures
zoom-in-whitePerbesar
Sejarah Hari Solidaritas Internasional, Foto: Pixabay/PublicDomainPictures
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu bahwa hari ini kita memperingati Hari Solidaritas Internasional? Jika ini pertama kalinya kamu mengetahui hari tersebut, simak sejarah hari tersebut di bawah ini.
ADVERTISEMENT

Sejarah Hari Solidaritas Kemanusiaan Internasional

Sejarah Hari Solidaritas Internasional, Foto: Pixabay/Engin_Akyurt
Dikutip dari buku Dunia Barat & Islam, Sudibyo Markus, (2019:12), Hari Solidaritas Kemanusiaan Internasional ini ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2005.
Ada banyak hal yang melatarbelakangi pengesahan hari ini, beberapa di antaranya adalah konflik Palestina dengan Israel serta tsunami yang terjadi di Aceh pada tahun 2004.
Tsunami besar yang mengguncang Samudera Hindia ini memakan ratusan ribu korban berjatuhan di Aceh.
Melalui peristiwa itu, dunia langsung diliputi oleh keprihatinan yang sangat mendalam, sehingga solidaritas lintas negara menjalar dengan hebat.
Miliaran uang terkumpul di dalam sekejap. Peristiwa itu tercatat sebagai kegiatan solidaritas terbesar di dalam sejarah umat manusia.
Namun, ternyata, solidaritas kemanusiaan baru bisa terjadi hanya ketika terjadi musibah besar saja yang diakibatkan oleh alam.
ADVERTISEMENT
Di luar hal itu, seluruh negara di dunia kembali hidup masing-masing, sebagai negara berkembang dan negara maju. Pemetakan tersebut dikhawatirkan dapat dijadikan sebagai pembenaran untuk menunjukkan negara mana yang berkuasa di dunia.
Hubungan negara semakin mengkhawatirkan saat demokrasi dianggap sebagai harga mati dan perlahan-lahan kapitalisme pun dijadikan sebagai sebuah nilai yang asbah di dalam tata hubungan dunia.
Jika hal itu terjadi, maka cepat atau lambat, akan terjadi sebuah perang dunia ketiga yang sangat menakutkan dan bahkan lebih mengerikan daripada Perang Dunia pertama dan kedua.
Hal itu kerap terjadi di Asia Barat dan Amerika Serikat. Beberapa negara senantiasa merasa sebagai yang paling berhak atas kebenaran di muka bumi, sehingga mereka bisa memaksakan nilai-nilai yang menurut mereka benar.
ADVERTISEMENT
Atas nama demokrasi, mereka saling bertempur dan menghancurkan negara-negara yang dianggap tidak demokratis. Hal ini tentu saja dapat memakan banyak korban.
Demi solidaritas kemanusian yang bisa mempersatukan negara, pada tahun 2005, PBB menetapkan tanggal 20 Desember sebagai Hari Solidaritas Kemanusiaan Internasional. (BRP)