Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Istiqlal dan Katedral sebagai Tempat Ibadah Penting di Indonesia
21 Februari 2022 18:11 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sejarah Istiqlal dan Katedral dan Pembangunannya
Masjid terbesar yang berlokasi di dekat Monumen Nasional ini dikenal sebagai Masjid yang memegang sejarah panjang. Masjid ini rupanya menyimpan makna tersendiri di balik pemberian nama Istiqlal. Sejarah Istiqlal ada dalam buku berjudul Travelicious Jakarta: Jalan Hemat, Jajan Nikmat,Rini Raharjanti (2011: 14).
Dalam buku tersebut diceritakan tentang Masjid Istiqlal yang merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara. Makna di balik sejarah dan pembangunan Masjid Istiqlal sungguh unik. Arti Istiqlal dalam bahasa Arab adalah ‘merdeka’ karena Masjid Istiqlal dibangun sebagai ucapan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas perjuangan keras bangsa Indonesia yang berhasil mendapatkan kemerdekaan.
Ide pendirian Masjid Istiqlal dicetuskan oleh K.H. Wahid Hasyim dan Anwar Cokroaminoto sehingga dibentuklah Yayasan Masjid Istiqlal dan disambut dengan hangat oleh Ir. Soekarno, presiden pertama RI. Tak hanya itu, dalam sejarah pembangunan Masjid Istiqlal ini rupanya sempat mengalami perbedaan pendapat mengenai lokasi dibangunnya yang berdekatan dengan Gereja Katedral yang sudah berdiri lebih dulu.
ADVERTISEMENT
Dalam buku berjudul Guys, Indonesia Tuh Bineka, Loh! Karya Milastri Muzakkar (2020: 100) menjelaskan bahwa dalam sejarah pembangunan masjid terbesar di Asia Tenggara ini, sudah ada benih-benih toleransi. Masjid yang bisa menampung sampai 120.000 jamaah ini dirancang oleh Frederick Silaban yang beragama Kristen pada tahun 1954.
Buku tersebut juga menuliskan bahwa pada saat pembangunan Masjid Istiqlal rupanya sempat terjadi perbedaan pendapat mengenai lokasi pembangunan Masjid. Namun Presiden Soekarno bertahan dengan pendapatnya untuk membangun Masjid Istiqlal sebagai Masjid Nasional di lokasi yang berdekatan dengan simbol negara lainnya seperti Istana Negara dan rumah ibadah lain, yaitu Gereja Katedral.
Gereja Katedral sudah terlebih dahulu ada sejak 1892 dan diresmikan pada 21 April 1901. Sedangkan Masjid Istiqlal selesai dibangun pada 1961 dan diresmikan pada 22 Februari 1978 oleh Presiden Soeharto. Selain digunakan sebagai tempat ibadah, Masjid yang diprakarsai Presiden Indonesia, Ir, Soekarno pada 24 Agustus 1951 ini rupanya juga memiliki fungsi lain.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana disebutkan dalam buku Islam On The Spot; Kumpulan Informasi Menarik Seputar Ajaran Islam (Jilid 2), Rian Hidayat, S.Pd.I & Dr. H. Asiqin Zuhdi, Lc., M.Pd.I (2020: 71) selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga digunakan sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial dan kegiatan umum.
Hingga saat ini, Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral melambangkan wujud toleransi umat beragama di Indonesia dan juga simbol keragaman agama yang dianut masyarakat Indonesia. Sejarah Istiqlal dan Katedral yang disajikan dalam artikel ini dapat Anda ketahui untuk lebih mengenal sejarah bangunan bersejarah yang ada di Indonesia. (DAP)