Sejarah Kitab Injil pada Awalnya Ditulis dengan Bahasa Suryani

Konten dari Pengguna
28 Januari 2022 13:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kitab Injil. (Foto: cgrape by https://pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Kitab Injil. (Foto: cgrape by https://pixabay.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Iman kepada kitab-kita Allah SWT, termasuk dalam rukun iman ketiga. Adapun iman kepada kitab-kitab Allah SWT mengartikan bahwa kita mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT, telah menurunkan kitab-kitabnya kepada para rasul sebagai pedoman hidup bagi umat manusia. Kitab-kitab tersebut mengandung perintah, larangan, janji, dan ancaman Allah SWT. Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerja SMP/MTs Kelas VIII yang ditulis oleh Aris Abi Syaifullah, dkk (2021: 30), terdapat 4 kitab yang diturunkan oleh Allah ke dunia ini,, yaitu taurat, zabur, Injil, dan Al-Qur’an. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih spesifik mengenai sejarah kitab Injil pada awalnya ditulis dengan bahasa Suryani untuk menambah wawasan.
ADVERTISEMENT

Sejarah Mengenal Lebih Dekat: Kitab Injil

Kitab Injil. (Foto: Pexels by https://pixabay.com)
Secara berurutan mulai dari yang tertua, keempat kitab yang wajib diyakini adalah taurat, zabur, Injil, dan Al-Qur’an. Ya, kitab Injil merupakan kitab tertua ketiga yang diturunkan oleh Allah ke dunia ini. Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa pada permulaan abad 1 M. Kitab Injil diwahyukan di daerah Yerusalem.
Kitab Injil pada awalnya ditulis dengan bahasa Suryani dan kemudian kitab ini menjadi pedoman bagi Nabi Isa a.s., yakni kaum Nasrani, sebagaimana Allah berfirman pada QS Maryam ayat 30:
Kitab Injil berisi ajaran pokok yang sama dengan kitab-kitab sebelumnya. Secara umum kitab Injil berisi tentang:
ADVERTISEMENT
Kitab Injil menjadi pedoman bagi para pengikut agama Nasrani agar melaksanakan hukum-hukum Allah Swt. yang dibawa oleh Nabi Isa a.s. Nabi Isa mengajarkan agar kaumnya taat kepada hukum-hukum Allah dan tidak terlena dengan gemerlap harta dan dunia. (CHL)