Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
27 Juli 2021 13:13 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap tanggal 17 Agustus, seluruh rakyat Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Pada tanggal tersebut juga pembacaan teks proklamasi kemerdekaan negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di balik peristiwa pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno dan didampingi Drs. Mohammad Hatta di Jalan Pegangsaan Timur No 26 pada tanggal 17 Agustus 1945, tersimpan sejarah perumusan teks proklamasi yang wajib diketahui oleh masyarakat Indonesia.
Sejarah Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan
Dikutip dari buku Sejarah 3 SMA Kelas XII Program Ilmu Sosial yang ditulis oleh Sardiman (2008: 5), terdapat peristiwa penting di balik perumusan dan pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia, yaitu peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa itu menunjukkan konflik dan perbedaan antarkelompok, terutama golongan tua dan golongan muda dalam menentukan waktu proklamasi.
Pada saat itu, para pemuda membawa Soekarno dan Moh. Hatta untuk mempertimbangkan waktu pembacaan teks proklamasi. Para pemuda berharap tanggal 16 Agustus 1846, Bung Karno dan Bung Hatta bersedia menyatakan proklamasi kemerdekaan . Namun, mereka berdua menolak dan kesepakatan dengan para pemuda pun terjadi. Kemudian, Ahmad Subarjo memberikan jaminan, bahwa proklamasi akan dilaksanakan pada tanggal 17 AGustus 1945 sebelum pukul 12.00.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 16 Agustus 1945, para tokoh nasionalis pun berkumpul di rumah Laksamana Maeda untuk merumuskan teks proklamasi. Soekarno pertama kali menuliskan kata pernyataan proklamasi sebagai judul. Ahmad Subarjo menyampaikan kalimat: “kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”. Moh. Hatta kemudian menambahkan kalimat: “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempoh yang sesingkat-singkatnya”. Sebagai penutup, Soekarno menuliskan: "Jakarta, 17-8-’05 Wakil-wakil bangsa Indonesia".
Pada pukul 04.00 WIB dini hari, Soekarno meminta persetujuan dan tanda tangan semua yang hadir sebagai wakil-wakil bangsa Indonesia. Para pemuda menolak dengan alasan sebagian yang hadir merupakan kolaborator Jepang. Akhirnya, Sukarni mengusulkan agar teks proklamasi cukup ditandatangani dua orang tokoh, yakni Soekarno dan Moh. Hatta, atas nama bangsa Indonesia. Pembacaan teks proklamasi pun kemudian berlangsung pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB di Jalan Pegangsaan Timur No. 56.
ADVERTISEMENT
Itulah sejarah pembacaan teks proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Semoga informasi ini bermanfaat! (CHL)