Sejarah Perang Paregreg pada Masa Kerajaan Majapahit

Konten dari Pengguna
1 Maret 2021 19:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perang di masa kerajaan Majapahit. Sumber: Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perang di masa kerajaan Majapahit. Sumber: Kumparan
ADVERTISEMENT
Perang Paregreg merupakan peperangan yang pecah di masa pemerintahan kerajaan Majapahit. Dikutip dari buku Cerita Kerajaan Nusantara Populer (2010) yang ditulis oleh Amir Hendarsyah, perang satu ini sendiri disebutkan terjadi akibat adanya perpecahan antar saudara di tahun 1405-1406 Masehi antara Wirabhuni dengan Wikrama Wardhana.
ADVERTISEMENT
Kerajaan Majapahit sendiri termasuk kerajaan terbesar di nusantara setelah kerajaan Sriwijaya. Sayangnya, perpecahan dalam perang saudara (perang Paregreg) pada awal abad ke-14 di kerajaan satu ini menandai berakhirnya masa-masa kejayaan di Majapahit.

Perang Paregreg Dikenal Sebagai Puncak Kemunduran Majapahit

Melansir buku Sejarah SMA/MA Kelas XI-IPA (2007) oleh A. Ferry T. Indratno, dkk., munculnya perang paregreg sendiri diakibatkan atas kekecewaan Wirabhumi karena tidak bisa mendapatkan tahta Majapahit. Disebutkan dalam buku tersebut bahwa sepeninggal Hayam Wuruk, kerajaan Majapahit dijalankan oleh Wikrama Wardhana (suami dari anak Hayam Wuruk, Kusuma Wardhani).
Ketika Wikrama Wardhana mundur dari posisinya sepeninggal sang istri, iapun berniat untuk menunjuk Suhita (puteranya) sebagai pewaris tahta Majapahit. Sayangnya keputusan Wikrama Wardhana tersebut menyulut kekecewaan dari Wirabhumi selaku putera Hayam Wuruk dari selirnya. Wirabhumi sendiri menganggap bahwa dialah yang seharusnya paling berhak memimpin kerajaan Majapahit. Atas dasar kekecewaan itulah Wirabhumi kemudian menyerang kerajaan Majapahit dalam perang Paragreg. Perang ini sendiri kemudian dimenangkan oleh Wikrama Wardhana setelah tewasnya Wirabhumi dalam pertempuran di tahun 1406 tersebut.
ADVERTISEMENT
Perang paregreg banyak juga dikenal sebagai puncak kemunduran kerajaan Majapahit. Menurut catatan sejarah, sejak berakhirnya kekuasan Patih Gajah Mada dan Hayam Wuruk, kerajaan Majapahit belum mampu membangkitkan kejayaan dari kerajaan tersebut. Kemudian sejak pecahnya perang saudara dalam perang paregreg terebut, kerajaan Majapahit pun semakin melemah.
Tercatat pada 1527, kerajaan Majapahit akhirnya dapat ditaklukan dan diambil alih oleh kukuasaan Kesultanan Demak di bawah pimpinan Sultan Trenggana. Kesultanan Demak ini pulalah yang kemudian menyebarkan ajaran agama Islam pada masyarakat Majapahit yang banyak menganut agama Hindu ataupun Budha. (HAI)