Konten dari Pengguna

Sejarah Perjuangan yang Dilakukan oleh Pattimura, Pahlawan dari Maluku

31 Agustus 2021 9:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pattimura, Sumber foto: https://www.flickr.com/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pattimura, Sumber foto: https://www.flickr.com/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa yang tidak mengenal Pattimura, salah satu pahlawan yang berasal dari Indonesia timur dan terpampang jelas di uang pecahan Rp. 1000 yang pernah diterbitkan oleh Bank Indonesia. Siapa sebenarnya Pattimura dan bagaimana perjuangan yang dilakukan oleh Pattimura, pahlawan yang berasal dari Maluku.
ADVERTISEMENT

Sejarah Perjuangan yang Dilakukan oleh Pattimura, Pahlawan dari Maluku

Dikutip dari buku Mengenal Pahlawan Indonesia) (Arya Ajisaka, dan Anna Maria Fitrawati) (2008: 9), Pattimura atau yang dikenal dengan Kapitan Pattimura Bernama asli Thomas Matulessy. Pattimura lahir di Haria, Saparua, Maluku Tengah pada 8 Juni 1783 dari keluarga Matulessy. Ayahnya bernama Frans Matulessy dan ibunya bernama Fransina Silahoi. Sebelum melakukan perlawanan terhadap VOC, ia pernah berkarir dalam militer sebagai mantan sersan militer Inggris. Namanya kemudian dikenal karena memimpin perlawanan rakyat Maluku melawan Belanda melalui perang Pattimura.
Sejak abad ke 17 dan 18 berlangsung serentetan perlawanan bersenjata melawan Belanda (VOC) dikarenakan terjadi praktik penindasan kolonialisme Belanda dalam bentuk monopoli perdagangan, pelayaran hongi, kerja paksa dan sebagainya. Penindasan tersebut dirasakan dalam semua sisi kehidupan rakyat, baik segi sosial ekonomi, politis dan segi sosial psikologis.
ADVERTISEMENT
Pada fase kedua pendudukan Inggris di Maluku pada tahun 1810 – 1817 harus berakhir pada tanggal 25 Maret 1817 setelah Belanda kembali menguasai wilayah Maluku. Rakyat Maluku menolak tegas kedatangan Belanda dengan membuat “Proklamasi Haria” dan “Keberatan Hatawano”. Proklamasi Haria disusun oleh Pattimura.
Ketika pemerintah Belanda mulai memaksakan kekuasaannya melalui Gubemur Van Middelkoop clan Residen Saparua Johannes Rudolf van der Berg, pecahlah perlawanan bersenjata rakyat Maluku. Diadakan musyawarah dan konsolidasi kekuatan dimana pada forum-forum tersebut menyetujui Pattimura sebagai kapten besar yang memimpin perjuangan. Pada tanggal 7 Mei 1817 dalam rapat umum di Baileu negeri Haria, Thomas Matulessy dikukuhkan dalam upacara adat sebagai “Kapitan Besar”.
Namun karena pengkhianatan Raja Booi dan politik devide et empera akhirnya pada 11 November 1817 Pattimura berhasil ditangkap oleh Belanda. Benteng Duurstede pun kembali direbut oleh Belanda. Pattimura ditangkap bersama pemimpin-pemipin lainnya dan dijatuhi hukuman mati.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 16 Desember 1817 Pattimura, Anthony Reebook, Philip Latumahina, dan Said Parintah dihukum mati dengan cara digantung di depan Benteng Nieuw Victoria di Ambon.
Dari sejarah bagaimana perjuangan yang dilakukan oleh Pattimura di atas, bangsa Indonesia perlu mencontoh keteladanan salah satu pahlawan yang berasal dari Maluku ini.(WWN)