Sejarah Perkembangan Flora dan Fauna pada Masa Praaksara di Indonesia

Konten dari Pengguna
6 Oktober 2021 15:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pixabay.com - flora dan fauna pada masa Praaksara di Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.com - flora dan fauna pada masa Praaksara di Indonesia
ADVERTISEMENT
Perkembangan flora dan fauna pada masa Praaksara di Indonesia ternyata juga mengalami evolusi, seperti yang terjadi pada kehidupan manusia.
ADVERTISEMENT
Sempat disebutkan bahwa flora dan fauna pada masa Praaksara di Indonesia sebenarnya juga beragam, tidak jauh beda dengan keadaan saat ini.
Pengertian masa Praaksara adalah masa sebelum manusia mengenal bentuk tulisan. Pra-aksara berasal dari gabungan kata, yaitu pra dan aksara. "Pra" artinya sebelum dan "Aksara" berarti tulisan. Melansir dari buku modul Sejarah Indonesia terbitan Kemendikbud, dijelaskan bahwa masa Praaksara disebut juga dengan masa nirleka (nir artinya tidak ada, dan leka artinya tulisan), yaitu masa tidak ada tulisan.
Menurut buku Sejarah Indonesia Masa Praaksara, Herimanto, 2012, masa Praaksara di Indonesia berakhir pada awal abad ke-5 Masehi (400 Masehi) artinya, sebelum abad ke-5 Masehi, tidak ada batasan yang jelas kapan zaman Praaksara dimulai.
ADVERTISEMENT

Perkembangan Flora dan Fauna pada Masa Praaksara di Indonesia

Flora dan fauna pada masa Praaksara diketahui memiliki keragaman yang lebih banyak, tetapi tidak berbeda jauh dengan zaman sekarang. Flora seperti tumbuhan-tumbuhan buah dan umbi-umbian serta sayur-sayuran hidup liar dihutan.
Para arkeolog berhasil menemukan sejumlah fosil jenis tumbuhan Praaksara, seperti: pohon jeruk, pohon salam, pohon rasamala, Sikas Naga (Cycas Affinity Rumphii), Encepalartos, Pachypodium, dan Nepenthes spp. Flora tersebut tumbuh liar di hutan.
Pixabay.com
Sementara, untuk faunanya, ada banyak sekali binatang Praaksara di Indonesia. Tidak jauh berbeda dengan saat ini, ada badak, kerbau, gajah, kijang, babi, monyet dan lainnya. Pada masa Praaksara, manusia purba sudah mengenal konsep berburu, maka tidak mengherankan jika ada beberapa jenis hewan yang diburu dan dikonsumsi yang mengakibatkan jenis hewan tersebut akhirnya punah. Sebagian hewan lainnya masih hidup karena kemampuannya membebaskan dari berbagai gangguan serta dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungannya.
ADVERTISEMENT
Fosil-fosil fauna yang ditemukan merupakan hasil evolusi dari hewan-hewan yang hidup pada masa sebelumnya. Kondisi hewan pada zaman Praaksara pada dasarnya tidak banyak berbeda dengan kondisi saat ini.
Sejarah perkembangan flora dan fauna pada masa Praaksara di Indonesia sampai saat ini tentunya perlu kita syukuri dengan cara melestarikannya. Jika tidak, flora dan fauna tersebut akan terancam punah. Padahal, flora dan fauna tersebut juga memiliki manfaat masing-masing bagi manusia. (DNR)