Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Permainan Engklek serta Aturan Mainnya Lengkap
27 Agustus 2021 18:05 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Permainan engklek dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, baik di Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Di setiap daerahnya dikenal dengan nama yang berbeda. Nama permainan engklek diambil dari istilah ‘Engklek’ dalam bahasa Jawa. Di daerah Riau disebut Setatak, di daerah Jambi disebut Tejek-tejekan, sedangkan di daerah Batak Toba dikenal Marsitekka.
Permainan tersebut sangat digemari oleh anak-anak dan mengambil tempat di halaman, lapangan, maupun tempat lain yang leluasa dan memiliki permukaan cukup datar sehingga kotak-kotak yang telah digambar dapat dilalui dengan lebih mudah.
Sejarah Permainan Engklek dan Aturan Mainnya
Permainan engklek memang sangatlah terkenal di negara kita, tapi nyatanya permainan ini bukan permainan tradisional asli dari Indonesia. Diduga bahwa nama permainan ini berasal dari "zondag-maandag" yang berasal dari Belanda dan menyebar ke nusantara pada zaman kolonial.
ADVERTISEMENT
Namun ada yang mengatakan bahwa permainan ini sudah dimainkan oleh anak-anak Romawi (27 SM – abad ke 15), tetapi tidak ada buktin nyatanya.
Ada pula catatan yang menyatakan bahwa sejarah permainan ini sudah ada sejak beberapa abad yang lalu, terdapat pada sebuah buku berjudul Buku Permainan yang disusun oleh Francis Willughbyrefers pada tahun 1635.
Dalam buku itu diceritakan tentang permainan Scotch hop. Scotch hop adalah permainan engklek dalam bahasa Inggris. Scotch berasal dari kata scratch artinya menggores. Hop artinya melompat. Dalam bahasa Inggris permainan ini lebih dikenal dengan sebutan hopschotch, bukan schotch hop.
Aturan Main Permainan Engklek
Permainan ini pada dasarnya bisa dimainkan sendiri atau bersama pemain lainnya. Untuk mengundi urutan pemain, dilakukan hompipa atau suit. Untuk bermain engklek, pemain terlebih dulu harus memiliki sebuah gaco. Biasanya berupa potongan genteng atau batu yang pipih.
Gaco itu kemudian dilemparkan ke kotak pertama. Lalu pemain melompat-lompat dengan satu kaki dari satu kotak ke kotak lain secara berurutan, kecuali kotak tempat gaco. Lalu pemain kembali ke tempat asal tetap dengan cara melompat dengan satu kaki, sambil mengambil gaco. Selanjutnya pemain melemparkan gaco ke ruang kedua, ketiga, dan seterusnya sampai selesai. Bila pemain sudah menyelesaikan semua kotak, maka pemain harus melempar gaco ke gunung dan mengambilnya dengan badan membelakangi gunung.
ADVERTISEMENT
Kalau berhasil mengambilnya, berarti satu permainan selesai. Pemain berhak mendapat satu kotak yang diberi tanda bintang dan tidak boleh diinjak pemain lain. Pemain akan diganti dengan pemain lain bila gaco masuk ke kotak yang salah atau pemain menginjak batas-batas kotak yang lumayan sempit. Pemenang dalam permainan ini adalah pemain yang memiliki bintang terbanyak.
Karena pemain harus melompat dengan satu kaki, maka permainan ini diberi nama engklek. Artinya melompat-lompat dengan satu kaki. Tetapi ada juga yang menyebutnya permainan taplak gunung, sudamanda, atau sondamanda.
Melansir dari Stimulasi Perkembangan Anak Usia Dini Melali Permainan Tradisional Engklek, Salma Rozana, S.Pd, 2020, permainan engklek dimainkan oleh anak di seluruh dunia. Meski aturan mainnya sama, tapi susunan kotak-kotak pada bidang permaian berbeda-beda. Jumlah kotaknya berbeda. Namanya pun berbeda-beda. (DNR)
ADVERTISEMENT