Konten dari Pengguna

Sejarah Proses Pembuatan Teks Naskah Proklamasi Indonesia

27 Juli 2021 14:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi naskah proklamasi, sumber foto: https://unsplash.com/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi naskah proklamasi, sumber foto: https://unsplash.com/
ADVERTISEMENT
Pembuatan naskah proklamasi menjadi salah satu sejarah penting dalam perjalanan kemerdekaan bangsa Indonesia. Proklamasi Indonesia terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 dan banyak proses yang dilalui oleh para pahlawan Indonesia untuk merumuskan naskah Proklamasi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Sejarah 3+, Sardiman (2008: 7) proses pembuatan naskah proklamasi dimulai ketika Ir. Soekarno kembali ke Jakarta dan menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Setelah tiba di Jl. Imam Bonjol Ir. Soekarno dan Moh. Hatta diantarka ke rumah Laksamana Maeda menemui Gunseikan (Kepala Pemerintahan Militer Jepang) Mayor Jendral Hoichi tengah malam.

Sejarah Proses Pembuatan Teks Naskah Proklamasi Indonesia

Dengan ditemani oleh Maeda, Shigtada, Nishijima, Romegoro, Yoshizumi, dan Miyoshi sebagai penterjemah, mereka pergi menemui Somubuco (Direktur/Kepala Departemen Umum Pemerintahan Militer Jepang) Mayor Jendral Otoshi Nishimura. Tujuannya untuk menjajagi sikapnya terhadap pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Pada pertemuan tersebut tidak dicapai kata sepakat antara Soekarno-Hatta di satu pihak dengan Nishimura di lain pihak. Mereka menekankan kepada Nishimura bahwa Jendral Besar Terauchi telah menyerahkan pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia kepada PPKI. Di lain pihak, Nishimura menegaskan garis kebijaksanaan kepada Panglima Tentara ke-XVI di Jawa, bahwa dengan menyerahnya Jepang kepada Sekutu berlaku ketentuan bahwa antara Jepang tidak diperbolehkan lagi mengubah status quo.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan garis kebijaksanaan itu, Nishimura melarang Soekarno – Hatta untuk mengadakan rapat PPKI dalam rangka pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan. Setelah itu Soekarno-Hatta kembali ke rumah Maeda. Di rumah Maeda telah hadir para anggota PPKI, para pemimpin pemuda, para pemimpin pergerakan dan beberapa Chuo Sangi In yang ada di Jakarta. Kemudian di ruang makan Maeda dirumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ketika peristiwa yang bersejarah itu berlangsung Maeda tidak hadir, tetapi Miyoshi sebagai orang kepercayaan Nishimura bersama Sukarnai, Sudiro, dan B.M. Diah menyaksikan Soekarno, Hatta, dan Ahmad Subarjo membahas perumusan naskah Proklamasi Indonesia.
Ilustrasi naskah proklamasi, sumber gambar : Kemendikbud
Soekarno pertama kali menuliskan kata pernyataan dalam teks Proklamasi sebagai judul pada pukul 03.00 WIB, Ahmad Subarjo menyampaikan kalimat: “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”. Moh. Hatta menambahkan kalimat: “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempoh yang sesingkat-singkatnya”. Soekarno menuliskan Jakarta, 17-8-’05 wakil-wakil bangsa Indonesia sebagai penutup.
ADVERTISEMENT
Pada pukul 04.00 WIB dini, Soekarni meminta persetujuan dan tanda tangan kepada semua yang hadir sebagi wakil bangsa Indonesia. Para pemuda menolak dengan alasan sebagian yang hadir banyak yang menjadi kolaborator Jepang. Akhirnya, naskah proklamasi hanya ditanda tangani oleh Soekarno dan Hatta. Pada akhirnya naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno dan Hatta pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB.
Demikian ulasan singkat mengenai sejarah proses perumusan teks naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebagai bentuk kemerdekaan Indonesia. (WWN)