Konten dari Pengguna

Sejarah Singkat Tari Gantar beserta Gerakan dan Busananya

29 September 2021 8:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tari Gantar, Foto: kutaibaratkab.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Tari Gantar, Foto: kutaibaratkab.go.id
ADVERTISEMENT
Indonesia memang kaya akan suku bangsa yang memiliki tradisi masing-masing, salah satunya suku Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung di Kalimantan Timur yang membawakan tari gantar dengan sejarah yang unik untuk mengekspresikan kebahagiaan dan menyambut para tamu kehormatan.
ADVERTISEMENT

Sejarah Singkat Tari Gantar

Berdasarkan RPUT untuk SD, Afin Murtie, (2003:92), tari gantar berasal dari suatu mitos yang berkembang di kalanyan suku Dayak Tunjung dan Dayak Benuaq. Tarian ini bermula dari cerita di Negeri Dewa Nayu yang dipercaya sebagai tempat Dewa Nirwana yang bernama Negeri Oteng Doi.
Alkisah, ada seorang kepala keluarga bernama Oling Besi Oling Bayatn, yang memiliki seorang istri dan 2 putri bernama Dewi Ruda dan Dewi Bela yang hidup damai di Negeri Oteng Doi.
Suatu hari datanglah Dewa Dolonong Utak Dolonong Payang yang membunuh Oling Besi di depan mata istri dan kedua anaknya, demi bisa menikahi istrinya itu. Karena takut, sang istri pun bersedia untuk dinikahi Dolonong Utak, tetapi kedua anak Oling Besi menyimpan dendam kepasa ayah tirinya mereka.
ADVERTISEMENT
Suatu hari ketika keduanya menginjak usia remaja, datanglah kesempatan itu dan saat sang ayah tiri sedang istirahat di balai rumah. Saat itu juga mereka membunuh Dolonong Utak menggunakan sumpit. Setelah itu, mereka menari-nari dan memainkan sepotong bambu pendek berisi biji-bijian aebagai alat musik untuk mengungkapkan kebahagiaan.
Seorang manusia bernama Kilip yang mampu berhubungan dengan alam Dewa mengetahui hal itu. Dewi Ruda dan Dewi Bela kemudian memohonnya agar tidak menceritakan kejadian teraebut kepada para Dewa lain di Negeri Oteng Doi.
Kilip setuju dengan satu syarat, yaitu: Dewi Ruda dan Dewi Bela harus mengajarkannya tarian yang mereka lakukan saat bersuka cita. Setelah keduanya mengajarkan tarian tersebut, Kilip memperoleh satu bentuk tarian sakral. Karena properti tarian itu adalah tongkat panjang dan sepotong bambu, maka Kilip menamai tarian itu sebagai Tari Gantar, yang berarti tongkat (sebenarnya sebuah sumpit) dan sepotong bambu alias kusak.
ADVERTISEMENT

Gerakan Tari Gantar

Tari Gantar, Foto: kutaibaratkab.go.id
Tari Gantar yang sekarang kita tonton umumnya sudah mengalami proses penggarapan dan pemadatan. Pada mulanya, tarian ini terdiri dari 3 gerakan, yaitu:
Jenis tarian gantar ini hanya menggunakan 1 alat, yakni gantar alias kayu yang panjang. Di ujungnya dikaitkan tengkorak manusia yang dibungkus kain merah dan dihiasi ibus. Di pinggang penari, terikat sebuah mandau.
Para penari akan menari berkeliling sambil menyanyi. Saat tidak memegang tongkat, mereka akanmelambaikan tangan sesuai irama.
Jenis tari gantar ini hanya menggunakan sepotong bambu berisi biji-bijian yang dipasangkan 12 gelang, yang dipegang tangan kanan, sedangkan tangan kiri dibiarkan kosong.
Para penari akan melambai-lambaikan bambu itu sesuai irama, sehingga menghasilkan bunyi gemerincing.
ADVERTISEMENT
Jenis tari gantar ini menggunakan 2 peralatan, yakni senak (tongkat) di tangan kiri san kusak (bambu) di tangan kanan berisi biji-bijian di tangan kanan, yang nantinya akan menghasilkan bunyi gemerincing.

Busana Tari Gantar

Busana tarian ini terdiri dari:
Setelah mengetahui sejarah singkat, gerakan, dan busana tari gantar, apakah kamu tertarik untuk mempelajarinya?(BRP)