Sejarah Tari Cakalele dan Keistimewaannya

Konten dari Pengguna
6 April 2021 16:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tari Cakalele, sumber: https://www.flickr.com/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tari Cakalele, sumber: https://www.flickr.com/
ADVERTISEMENT
Tari Cakalele dari Maluku mempunyai perjalanan sejarah yang istimewa sebagai salah satu tari tradisional warisan para leluhur (datuk-datuk atau nenek-moyang) dalam suatu masyarakat adat.
ADVERTISEMENT
Tari Cakalele biasanya digelar dan dipertunjukkan masyarakat Maluku dalam upacara adat seperti, pelantikan raja, peresmian Baileo, perayaan hari Pattimura, dan berbagai acara adat negeri lainnya.

Sejarah Tari Cakalele

Tari Cakalele memiliki sejarah sebagai tarian penghormatan atas nenek moyang bangsa Maluku yang merupakan pelaut. Sebelum mengarungi lautan, para pelaut mengadakan ritual dengan mengadakan pesta makan, minum, dan berdansa, inilah yang dilambangkan dalam tarian Cakalele.
Tarian Cakalele dijadikan sebagai upacara adat bagi masyarakat Maluku karena adanya rasa cinta, hormat dan bakti kepada para leluhur yang telah memberikan perjuangan dan mengorbankan seluruh hidup mereka demi menjaga keutuhan dan martabat masyarakat.
Maksud dan tujuan penyelenggaraan upacara yaitu sebagai ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan para leluhur yang telah melimpahkan karuniaNya. (Koentjaraningrat, Beberapa Pokok Antropologi Sosial: 1967)
ADVERTISEMENT
Dalam Tari Cakalele yang diiringi alunan genderang, suling, tifa, dan gong, banyak orang menari yang dipimpin oleh Kapitan. Jumlah penari dalam Tari Cakalele bisa mencapai 30 orang.
Tari Cakalele terbagi menjadi dua jenis, yakni tradisional yang sarat akan aura magis dan tari festival yang ditampilkan pada acara-acara. Tari Cakalele tradisional dipercaya merupakan ritual adat dan sarana pengobatan alternatif yang menggunakan sirih dan pinang dan tidak memiliki durasi yang tetap karena bergantung pada daya tahan tubuh penari yang dirasuki roh.
Sementara pada tari Cakalele festival yang hanya bertujuan untuk hiburan dalam acara formal biasanya berdurasi antara 5-7 menit.
Kostum yang digunakan dalam Tari Cakalele biasanya menggunakan kostum pakaian perang yang didominasi warna merah atau kuning tua, serta dilengkapi dengan senjata seperti parang dan salawaku. Bagi penari wanita biasanya menggunakan pakaian adat berwarna putih dan kain panjang pada bagian bawah, serta menggenggam lenso atau sapu tangan sebagai atribut menarinya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan kostum kapitan biasanya menggunakan penutup kepala yang dihiasi dengan bulu-bulu ayam. Semoga bermanfaat ya! (Adelliarosa)