Konten dari Pengguna

Sekilas Mengenai Tri Pitaka, Kitab Suci Agama Buddha

7 Februari 2022 15:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Illustrasi Tripitaka adalah kitab suci agama Buddha. Sumber: www.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi Tripitaka adalah kitab suci agama Buddha. Sumber: www.unsplash.com
ADVERTISEMENT
Kitab suci merupakan wahyu yang mengajarkan ajaran suatu agama dan dibukukan untuk dibaca oleh pengikutnya. Semua agama pasti memiliki kitab suci. Tri Pitaka adalah kitab suci agama Buddha. Seperti apakah Tri Pitaka tersebut?
ADVERTISEMENT
Menurut buku Seri Siapa Dia: Buddha (2000:1) karya Gillian Stokes, agama Buddha memiliki beberapa aliran, yang terkenal di antaranya adalah Theravada, Tantrayana, dan Mahayana. Aliran Theravada umumnya dianut di Thailand, Birma, dan Srilanka, sedangkan aliran Tantrayana dianut di Tibet. Di Indonesia sendiri kebanyakan mengikuti aliran Mahayana, dilihat dari candi peninggalan sejarah seperti candi Borobudur, candi Pawon, dan candi Mendut.
Illustrasi Tripitaka adalah kitab suci agama Buddha. Sumber: www.unsplash.com

Isi Tri Pitaka, Kitab Suci Agama Buddha

Agama Buddha mengenal kitab suci Tri Pitaka, atau yang dalam bahasa Pali sering disebut sebagai Tipitaka. Tri Pitaka berarti tiga keranjang dan merupakan istilah yang digunakan berbagai agama Buddhis untuk menggambarkan naskah kanon.
Sesuai namanya, Tri Pitaka berisi tiga keranjang, atau tiga kelompok ajaran agama Buddha. Ajaran ini antara lain:
ADVERTISEMENT
Awalnya Tripitaka diwariskan secara lisan, namun setelah Buddha Gautama tidak ada, selama kurang lebih satu abad terdapat perdebatan mengenai peraturan-peraturan kecil atau Vinaya yang dapat diubah dan disesuaikan. Kelompok Bhikkhu yang ingin mengubah Vinaya ini disebut Mahasanghika yang kelak menjadi Mahayana, sedangkah para Bhikhhu yang memegang teguh kemurnian Dhamma - Vinaya ini dinamakan Sthaviravada yang kelak disebut Theravada.
Pada tahun 1956 masehi atau tahun Buddhis 2498, akhirnya kitab suci Tripitaka diterjemahkan dari bahasa aslinya, yakni bahasa Pali ke beberapa bahasa barat. Hal ini karena Agama Buddha telah tersebar ke seluruh penjuru dunia. Kesulitan untuk menerjemahkan kitab suci Tri Pitaka antara lain karena faktor bahasa, mengingat sulitnya menerjemahkan bahasa Pali. Demikianlah sekilas mengenai isi Tri Pitaka kitab suci Agama Buddha. Semoga informasi ini bermanfaat. (AGI)
ADVERTISEMENT