Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Seni Tari Tempurung: Keunikan, Filosofi, dan Asal Daerahnya
22 September 2021 11:26 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tarian Tempurung diciptakan oleh Aji Muhammad dan dimainkan pertama kali tahun 1952 di Nagari Batu Manjalur. Pada tahun 1970-1980-an, tari tradisional ini semakin populer dan dimainkan di berbagai wilayah Sumatera. Namun tarian ini sudah jarang ditampilkan sejak akhir tahun 1990-an.
Filosofi Tari Tempurung
Tari tradisional Tempurung memang sangat kental dengan nuansa budaya lokal. Hal ini dapat kita amati dari alat musik yang digunakan sebagai pengiring. Bahkan, properti yang dipakai juga menggambarkan khazanah budaya dari suku Minangkabau.
Tari Tempurung juga memiliki nilai filosofi yang patut diapresiasi dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun nilai filosofi tersebut yaitu mengajarkan kita agar menjadi orang baik, bermanfaat, dan tidak merugikan orang lain.
Jadi, jangan sampai kita menjadi orang yang suka memberontak dan berbuat keburukan. Sebaliknya, kita harus saling menghormati dan berbuat baik kepada sesama.
ADVERTISEMENT
Keunikan Tari Tempurung
Keunikan seni Tarian Tempurung dapat kita ketahui dari properti maupun gerakan yang ditampilkan di setiap pertunjukannya. Properti yang digunakan dalam tari tradisional ini yaitu batok kepala (tempurung) berwarna coklat kehitaman. Selain properti, busana yang dipakai oleh penari juga termasuk pakaian tradisional Minangkabau.
Penari pria memakai busana tari bernama baju Taluak Balango, Ikek Kapalo Deta, Salempang, dan Saruang. Adapun penari wanita memakai baju Taluak, Tanjak, Saroa Gelombang Salempang, dan Balango.
Seperti tari daerah pada umumnya, tarian Tempurung memiliki aturan gerakan baku dan bersifat khusus. Dalam praktiknya, gerakan-gerakan yang ditampilkan pada tari ini mengandung pesan-pesan tertentu.
Fungsi Tari Tempurung
Apa saja fungsi tari tradisional Tempurung? Simak penjelasannya di bawah ini:
ADVERTISEMENT
Tari Tempurung memang sudah jarang dipentaskan, bahkan sejak dekade 90-an akhir. Agar tidak punah, sebaiknya generasi di masa kini mempelajari tarian tersebut dan memainkannya untuk acara-acara tertentu. Dengan begitu, maka tari tradisional ini akan tetap lestari dan tidak punah.
(DLA)