Serba-serbi Peristiwa Penculikan Proklamator di Rengasdengklok

Konten dari Pengguna
19 Juli 2021 18:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. sumber: nasional.okezone.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. sumber: nasional.okezone.com
ADVERTISEMENT
Bulan depan kita akan memperingati peristiwa detik-detik Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus. Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan momentum yang sangat istimewa bagi bangsa Indonesia karena pada tanggal itu pertama kali kemerdekaan bangsa Indonesia diproklamirkan setelah sekian lama mengalami penjajahan di bawah bangsa lain.
ADVERTISEMENT
Untuk mencapai kemerdekaan sangat tidak mudah. Detik-detik menuju proklamasi juga mengalami jalan yang berliku. Salah satunya jika kalian ingat pada peristiwa Rengasdengklok. Apa yang terjadi di Rengasdengklok dan bagaimana keterkaitannya dengan proklamasi? Mari kita simak artikel berikut ini.

Serba-Serbi Peristiwa Rengasdengklok

Pemaparan peristiwa Rengasdengklok di bawah ini dirangkum dari buku Sejarah Prakemerdekaan Indonesia oleh Tosirin.

Perbedaan Pendapat Golongan Muda dan Golongan Tua

Diawali dengan peristiwa menyerahnya Jepang pada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945, sehingga terjadi kekosongan kekuasaan di Indonesia. Sutan Syahrir, salah seorang tokoh golongan muda yang mengetahui berita menyerahnya Jepang pada Sekutu melalui siaran radio kemudian mendesak Soekarno dan Moh. Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Syahrir menyampaikan informasi mengenai menyerahnya Jepang pada Sekutu.
ADVERTISEMENT
Namun Mohammad Hatta tidak bersedia dan akan membicarakan dengan Bung Karno. Bung Hatta dan Syahrir kemudian pergi ke kediaman Bung Karno. Namun, Bung Karno belum bersedia sambil mencari kebenaran berita menyerahnya Jepang pada Sekutu.
Bung Karno dan Bung Hatta berpendapat bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia perlu dibicarakan dengan PPKI. Para pemuda tidak sepakat dengan hal tersebut. Menurut mereka Kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan oleh bangsa sendiri, bukan oleh PPKI, karena menurut para pemuda PPKI adalah buatan Jepang.

Penculikan Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok

Pada malamnya, pukul 24.00 para pemuda mengadakan pertemuan di Jl. Cikino no 71 Jakarta. Para pemuda yang hadir pada saat itu antara lain, Sukarno, Wikana, Yusuf Kunto, Chaerul Saleh dan Singgih. Mereka sepakat membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke luar kota supaya kedua tokoh tersebut jauh dari pengaruh Jepang dan segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 16 Agustus 1945, pukul 04.00, para pemuda beserta Bung Karno dan Bung Hatta pergi menuju arah timur. Para pemuda tetap merahasiakan akan ke mana tujuan mereka. Ternyata mereka akan ke Kawedanan Rengasdengklok. Setelah sampai di Rengasdengklok pada pagi harinya, mereka diterima oleh Shodanco Subeno dan Affan. Mereka ditempatkan di rumah keluarga Tionghoa, Djiau Kie Siong.
Para pemuda ternyata gagal memaksa Bung Karno untuk segera menyatakan kemerdekaan Indonesia lepas dari campur tangan Jepang. Namun Singgih menangkap gelagat bahwa Bung Karno bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia jika sudah kembali ke Jakarta. Kemudian Achmad Soebarjo menjemput Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok, bersama para pemuda mereka kembali ke Jakarta.
Kemudian setelah kembali ke Jakarta, di rumah Laksamana Maeda, para tokoh nasional berkumpul untuk membicarakan persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Malam hingga keeseokan harinya mereka membahas perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Sampai akhirnya pada 17 Agustus 1945, pukul 10.00, naskah proklamasi dibacakan Bung Karno dan Bung Hatta di Jl. Pegangsaan Timur no 56, Jakarta. Sejak saat itu kita memperingati 17 Agustus sebagai tanggal hari kemerdekaan Republik Indonesia.