Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Siklus Akuntansi dalam Laporan Keuangan
29 Januari 2021 18:01 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jika kita definisikan, maka siklus akuntansi adalah sebuah rangkaian kegiatan dari awal identifikasi, menganalisa hingga membuat laporan keuangan perusahaan berdasarkan metode akuntansi yang dapat dipertanggung jawabkan.
Tahapan Siklus Akuntansi Untuk Membuat Laporan Keuangan Perusahaan
Dalam siklus ini sendiri terdapat beberapa tahapan yang harus dikerjakan oleh seorang akuntan sebelum menghasilkan sebuah laporan keuangan perusahaan. Adapun tahapan-tahapan tersebut meliputi:
Identifikasi Transaksi. Pada tahapan tertama ini, seorang akuntan umumnya akan mencatat jenis-jenis transaksi yang dilakukan perusahaan berdasarkan bukti transaksinya. Misalnya saja lewat kuitansi, faktur, nota dan bukti transaksi lainnya.
Analisis Transaksi. Selanjutnya akuntan harus menganalisa jenis transaksi tadi dan apa pengaruhnya terhadap keuangan perusahaan.
Pencatatan Transaksi dalam Jurnal Keuangan. Padavtahapan ini, setiap transaksi dicatat secara kronologis dalam satu periode akuntansi. Seorang akuntan harus memiliki ketelitiaan saat mengurutkan transaksi-transaksi tersebut. Jurnal ini sendiri umumnya berisi nilai debit dan kredit suatu transaksi.
ADVERTISEMENT
Posting Buku Besar. Setelah catatan jurnal transaksi selesai, masukan atau posting ke buku besar atau kumpulan rekening pembukuan. Masing-masing rekening umumnya akan diberikan nomor kode yang berbeda untuk memudahkan akuntan mengidentifikasinya.
Penyusunan Neraca Saldo. Neraca salso sendiri merupakan daftar saldo rekening yang ada pada buku besar dalam periode akuntansi tertentu. Pada tahapan ini, saldo yang ada pada debit harus seimbang dengan yang dikreditkan.
Penyusunan Jurnal Penyesuaian. Jurnal penyesuaian umumnya digunakan oleh seorang akuntan untuk mengecek atau mengoreksi transaksi yang salah ataupun belum sempat tercatat.
Penyusunan Laporan Keuangan. Pada tahapan ini, seorang akuntan sudah bisa membuat laporan keuangan perusahaan dengan mencantumkan kinerja perusahaan berdasarkan keutungan dan kerugiannya. Dicantumkan pula laporan perubahan modal, neraca saldo dan juga arus kas yang keluar dan kas yang masuk pada periode tertentu.
ADVERTISEMENT
Setelah selesai membuat laporan keuangan, akuntan kemudian diharuskan pula untuk menyusun jurnal penutup dalam siklus akuntansi dengan membuat rekening-rekening yang terkait dalam laporan tadi bernilai nol atau ditutup. Untuk memulai kembali siklus akuntansi pada periode selanjutnya. (HAI)