Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Sinopsis Gundala: Film Superhero Lokal tentang Melawan Ketidakadilan
26 Juli 2021 16:20 WIB
·
waktu baca 1 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gundala merupakan film superhero lokal yang diadaptasi dari komik karya Hasmi. Film yang dirilis pada tahun 29 Agustus 2019 ini diarahkan secara langsung oleh sutradara Joko Anwar dengan Abimana Aryasatya sebagai pemeran utamnya.
ADVERTISEMENT
Dalam seri komiknya yang berjudul Gundala Putra Petir, Sancaka diceritakan sebagai seorang insiyur yang memiliki ambisi untuk mencari serum anti petir. Namun dalam filmnya, tokoh Sancaka yang diperankan oleh Abimana tidak berprofesi sebagai insiyur melainkan sebagai petugas keamanan yang suatu waktu tempat kerjanya tersambar petir.
Sinopsis Gundala, Film Superhero Lokal tentang Melawan Ketidakadilan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, film Gundala bercerita tentang Sancaka yang bekerja sebagai buruh pabrik. Pada suatu hari, ayah Sancaka yang diperankan oleh Rio Dewanto memimpin rekan-rekan sesama buruh untuk melakukan aksi protes kepada pemilik pabrik dan menuntut adanya kenaikan gaji. Saat itu, ayah Sancaka bersama rekan-rekannya bertemu dengan penjaga bersenjata yang sengaja disewa oleh pemilik pabrik.
ADVERTISEMENT
Aksi protes ini justru menjadi tindakan anarkis dan membuat ayah Sancaka meninggal dunia akibat ditikam oleh rekannya yang sudah disuap sang pemilik pabrik. Setelah kematian sang ayah tersebut, kemudian Sancaka juga harus ditinggal oleh ibunya. Ia harus menjalan kehidupan jalanan yang sangat berat.
Pengalaman pahit inilah yang membuat Sancaka menjadi sosok yang egois dan hanya peduli pada dirinya sendiri. Hingga suatu saat ia terobsesi membuat serum penangkal petir dan tenggelam dalam obsesinya tersebut sampai diputuskan oleh sang kekasih. Dalam kesedihannya, Sancaka berlari di bawah hujan dan tersambar petir hingga hampir meninggal.
Namun, sang Raja Petir bernama Kronz memiliki rencana lain dan memberikan Sancaka kekuatan untuk mengendalikan petir. Dengan kekuatannya inilah, Sancaka harus mengemban tugas yang berat untuk menumpas kejahatan dan membela kebajikan. Sikapnya yang egois membuat Sancaka mengalami pergolakan batin dalam melakukan tugas ini karena ia harus bersikap peduli dengan orang-orang di sekitarnya. (Anne)
ADVERTISEMENT