news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sosok Bung Hatta yang Dikenang Sebagai Bapak Kedaulatan Rakyat

Konten dari Pengguna
25 November 2020 15:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bung Hatta, Foto: merahputih
zoom-in-whitePerbesar
Bung Hatta, Foto: merahputih
ADVERTISEMENT
Sosok Bung Hatta yang memiliki nama asli Mochammad Athar, tidaklah asing di telinga kita. Nama "Athar" berasal dari bahasa Arab yang bermakna "harum" yang diberikan oleh kedua orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Tergabung dalam barisan Founding Father bersama Bung Karno, menjadikannya senantiasa dikenang dalam asa perjuangan kemerdekaan. Jabatan yang paling dikenal dan melekat pada dirinya adalah Wakil Presiden Pertama Indonesia.
Beliau dilahirkan pada tanggal 12 Agustus 1902, di Fort de Kock, Hindia Belanda (Kota Minangkabau, Sumatera Barat). Beliau lahir dari pasangan Muhammad Jamil dan Siti Soleha. Ayahnya berasal dari keturunan ulama di Batuhampar, Payakumbuh, Sumatera Barat. Ibunya berasal dari kalangan pedagang.

Gelar yang Diberikan kepada Bung Hatta

Bung Hatta berkiprah dalam berbagai bidang, diantaranya adalah bidang politik dan ekonomi. Bung Hatta dinobatkan sebagai pahlawan nasional pada tanggal 23 Oktober 1986.
Beliau juga dikenal sebagai Bapak Koperasi karena beliau banyak mengungkapkan tentang ekonomi kedaulatan rakyat yang dapat diekspresikan melalui Koperasi. Beliau juga menulis buku tentang ekonomi.
ADVERTISEMENT
Namun tak banyak yang tahu, bahwa beliau mendapatkan gelar Bapak Kedaulatan Rakyat, mengapa?

Bung Hatta Sebagai Bapak Kedaulatan Rakyat

Sri-Edi Swasono selaku Guru Besar Universitas Indonesia, menilai bahwa sosok Bung Hatta tidak hanya cukup digelari Bapak Koperasi, melainkan Bapak Kedaulatan Rakyat.
Gelar Bapak Kedaulatan Rakyat yang disebutkan oleh Nitisoemantri, selaku Ketua Gerkopin (Gerakan Koperasi Indonesia) pada tahun 1947, mengacu kepada salah satu tulisan Bung Hatta pada majalah Daulat Ra’jat, 20 September 1931, yang isinya: “...bagi kita rakyat itu yang utama, rakyat umum yang mempunyai kedaulatan, kekuasaan. Karena rakyat itu jantung hati bangsa. Dan rakyat itulah yang menjadi ukuran tinggi rendah derajat kita. Dengan rakyat itu kita akan naik dan dengan rakyat kita akan turun. Hidup atau matinya Indonesia merdeka semuanya itu bergantung kepada semangat rakyat. Penganjur-penganjur dan golongan kaum terpelajar baru ada berarti kalau di belakangnya ada rakyat yang sadar dan insyaf akan kedaulatan dirinya....”
ADVERTISEMENT
Bung Hatta banyak mengatasnamakan dan mengutamakan kepentingan rakyat demi keberlangsungan hidup bangsa bernegara.
Beliau mengarahkan masyarakat untuk ikut serta dalam menggerakan roda perekonomian negara. Sebab itulah, beliau pantas dijuluki sebagai Bapak Kedaulatan Rakyat.
(RDY)