Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Stoikisme: Pengertian dan Prinsip-prinsip Utamanya
21 Februari 2025 17:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Stokisme merupakan filsafat praktis yang akan membantu seseorang mengarungi kehidupan yang lebih tenang dan bijaksana. Untuk lebih memahami mengenai stoikisme, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Stoikisme?
Stoikisme adalah filosofi hidup yang menawarkan panduan agar bisa menghadapi kehidupan dengan tenang, bijaksana, dan penuh makna. Dalam dunia yang penuh tantangan, latihan stoik dapat menjadi alat yang kuat untuk meningkatkan ketahanan diri, mengelola emosi, dan menjalani hidup dengan penuh kebajikan.
Mengutip buku Stoikisme: Kunci Tenang Hadapi Stres dan Kegagalan oleh Elihami, stoikisme dirumuskan pada abad ke 3 SM oleh Zeno dari Citium. Prinsip utama stoikisme adalah fokus apa yang bisa dikendalikan, menerima apa yang tidak bisa diubah, dan menjalani hidup dengan kebajikan.
ADVERTISEMENT
Prinsip stoikisme dapat diterapkan dalam berbagai aspek-aspek kehidupan sehari-hari, seperti hubungan sosial, pekerjaan, pengambilan keputusan, hingga pencarian kedamaian batin.
Prinsip-prinsip Utama dalam Stoikisme
Stoikisme memiliki beberapa prinsip dasar yang menjadi landasan dalam menjalani kehidupan. Berikut prinsip-prinsip utama yang diajarkan dalam stoikisme.
1. Dikotomi Kendali
Stoikisme mengajarkan bahwa ada dua jenis hal dalam kehidupan, yaitu hal yang dapat kita dikendalikan dan hal yang tidak dapat kita kendalikan.
Alih-alih menghabiskan energi untuk mengkhawatirkan hal-hal yang tidak bisa dikendalikan, stoikisme menekankan pentingnya fokus pada apa yang berada di bawah kendali, seperti tindakan, sikap, dan keputusan diri sendiri.
2. Visualisasi Negatif
Visualisasi negatif adalah latihan mental untuk membayangkan skenario terburuk yang mungkin terjadi. Ini bukan untuk menakut-nakuti diri sendiri, tetapi untuk mengurangi rasa takut terhadap hal-hal yang tidak pasti dan menghargai apa yang dimiliki saat ini.
ADVERTISEMENT
3. Membangun Kebajikan dalam Tindakan Sehari-hari
Stoikisme menekankan empat kebajikan utama, antara lain, kebijaksanaan, keberanian, keadilan, dan pengendalian diri. Setiap keputusan kecil adalah peluang untuk melatih kebajikan ini.
4. Membiasakan Diri dengan Ketidaknyamanan
Stoikisme mengajarkan bahwa ketahanan emosional dan mental tumbuh melalui latihan menghadapi ketidaknyamanan. Latihan ini membantu menghargai kenyamanan dan mempersiapkan diri untuk tantangan yang muncul dalam hidup.
5. Bersikap Tenang dalam Konflik
Filosofi stoikisme menekankan fokus bahwa reaksi terhadap situasi lebih tinggi daripada situasi itu sendiri. Dalam menghadapi konflik, coba untuk tetap tenang dan bijaksana.
Reaksi emosional yang berlebihan terhadap suatu peristiwa hanya akan memperburuk keadaan. Jika bisa mengubah cara berpikir kita tentang suatu kejadian, kita akan lebih mudah menemukan ketenangan batin.
(SA)