Suku Bangsa di Indonesia: Sudah Tahu 5 Tradisi Unik Ini?

Konten dari Pengguna
22 Februari 2021 19:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara dengan suku bangsa yang sangat beraneka ragam, dari Sabang sampai Merauke. Maka tak heran jika ada banyak budaya dan tradisi yang ada didalamnya mulai dari adat pernikahan, pemakanan, penyambutan tamu, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Saking beraneka ragamnya, ada beberapa tradisi suku Indonesia yang tergolong unik yang mungkin belum kamu ketahui sebelumnya. Untuk semakin mengenal lebih dekat tentang adat dan tradisi yang ada dari berbagai suku di Tanah Air, tidak ada salahnya untuk mengetahuinya sebagai bentuk rasa persatuan dan kesatuan.
Berikut beberapa tradisi unik yang telah dirangkum dari buku 70 Tradisi Unik Suku Bangsa di Indonesia oleh Fitri Haryani Nasution (2019:1-78)

Tradisi Ma’nene

Foto: Dok, dayvmax
Ma’nene merupakan tradisi unik yang berasal dari Tana Toraja. Tradisi ma’nene ini merupakan warisan leluhur yang masih bertahan hingga saat ini meskipun sudah banyak yang menganut agama samawi. Tradisi ini sudah berlangsung ribuan tahun silam dan dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat lokal.
ADVERTISEMENT
Ma’nene merupakan ritual mengganti pakaian jenazah leluhur atau kerabat keluarga yang sudah meninggal dunia yang sebelumnya diletakan di liang batu atau rumah-rumah khusus jenazah.
Jenazah memang sengaja tidak dikuburkan di tanah, sebab masyarakat Toraja percaya jika menguburkan keturunannya di tanah dapat merusak kesucian bumi yang juga mempengaruhi kesuburannya.

Upacara Mangongkal Holi

Foto: Dok, RRI
Mangongkal Holi adalah tradisi masyarakat Batak yang sampai saat ini masih dilestarikan. Upacara ini dinilai memiliki makna yang sangat mendalam.
Dalam bahasa Indonesia, Mangongkal artinya adalah menggali dan Holi adalah tulang. Jadi, Mangongkal Holi diselenggarakan untuk menggali makam orang yang sudah lama meninggal untuk diambil tulang belulangnya, lalu dipindahkan ke tempat yang baru.
Upacara ini dinilai sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur. Tujuan dilakukannya Mangongkal Holi untuk membuat tugu marga. Sebab, suku Batak dikenal memiliki populasi yang besar di Indonesia dan sangat menghormati nenek moyang mereka.
ADVERTISEMENT

Maweh

Foto: Dok,WatikamKwe
Maweh merupakan upacara perkawinan yang berasal dari suku Dani. Upacara ini dilakukan secara massal dalam kurun waktu empat sampai enam tahun sekali.
Calon pengantin wanitanya merupakan seluruh gadis suku Dani yang telah dianggap memenuhi syarat menjadi pengantin, yaitu ditentukan dari perkembangan fisik dan kemampuannya bekerja. Sedangkan pengantin prianya dinilai dari ciri-ciri fisik dan kemampuannya.
Bukan hanya itu saja, calon pengantin pria harus memiliki jenggot lebat dan beberapa ekor babi yang digunakan untuk membayar si gadis. Upacara maweh dilakukan hingga 10 hari. Tapi, kebanyakan suku Dani menikah karena perjodohan yang telah diatur oleh orang tua mereka sebelumnya, jauh-jauh hari sebelum mereka menginjak usia dewasa.

Tari Suanggi

Foto: Pinterest
Tari Suanggi merupakan tradisi yang berasal dari Papua Barat. Gerakan dari tarian ini merupakan bentuk ekspresi masyarakatnya yang masih mempercayai nuansa magis karena mengisahkan seorang suami yang ditinggal mati istrinya karena menjadi korban mahluk anggi-anggi (jadi-jadian).
ADVERTISEMENT
Suanggi dipercaya sebagai roh jahat yang belum ditebus sehingga tidak mendapatkan kenyamanan di alam baka. Masyarakat Papua Barat percaya bahwa roh jahat tersebut bisa merasuki tubuh seorang wanita dan mencelakai orang lain yang tidak disenanginya, seperti jika ada yang makan dan membuang sampah sembarangan, maka sampah tersebut akan dijadikan media oleh roh halus untuk merasuki orang tersebut. Setelah itu, orang tersebut juga bisa menjadi kurus, sakit, bahkan meninggal dunia.
Selain itu, saat ada seorang wanita yang melahirkan dan meninggal, maka ditakutkan akan menjadi roh yang disebut kapes pane atau yang disebut sebagai perempuan suanggi.

Bau Nyale

Foto: Dok, Phinemo
Tradisi ini merupakan kegiatan menangkap cacing laut menggunakan tangan. Nyale adalah sebutan bagi orang Lombok untuk jenis cacing laut yang dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika.
ADVERTISEMENT
Putri Mandalika adalah seorang putri cantik kerajaan yang memilih menceburkan dirinya ke laut lepas karena banyak pangeran datang untuk memperebutkannya.
Masyarakat Lombok percaya jika menangkap Nyale, artinya telah bertemu dengan Putri Mandalika yang menjelma sebagai cacing. Proses menangkap Nyale dilakukan dengan menggunakan jaring khusus yang dimulai sejak dini hari menggunakan alat penerangan seperti senter di tepi laut.
Itulah tradisi-tradisi unik dari suku bangsa di Indonesia. Budaya seperti ini memang menjadi keberagaman dan ciri khas tersendiri dari setiap daerah dan suku yang ada di Tanah Air. Bagaimana, unik kan?
(RDY)