Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Tafsir Ayat Ya Ayyuhalladzina Amanu Ijtanibu Katsiron dalam Alquran
16 Februari 2022 17:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang umat Muslim , diwajibkan baginya untuk menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah. Salah satu larangan yang perlu dihindari adalah ghibah seperti dalam ayat ya ayyuhalladzina amanu ijtanibu katsiron dalam Surat Al-Hujurat ayat ke-12.
ADVERTISEMENT
Tafsir Ayat Ya Ayyuhalladzina Amanu Ijtanibu Katsiron dalam Surat al-Hujurat
Tanpa disadari, manusia sering melakukan perbuatan ghibah atau menggunjing yang merupakan bagian dari afatul lisan (penyakit lisan yang sangat berbahaya). Padahal perbuatan yang satu ini sangatlah berbahaya, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Dalam satu hadits menjelaskan apa yang dimaksud dengan ghibah. Sebagaimana yang dijelaskan dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya,
Dalam agama Islam, ghibah adalah perkara yang diharamkan. Allah SWT memerintahkan hambanya untuk menghindari perbuatan yang satu in. Salah satunya pada Surat Al-Hujurat ayat 12.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
ADVERTISEMENT
Yā ayyuhallażīna āmanujtanibụ kaṡīram minaẓ-ẓanni inna ba'ḍaẓ-ẓanni iṡmuw wa lā tajassasụ wa lā yagtab ba'ḍukum ba'ḍā, a yuḥibbu aḥadukum ay ya`kula laḥma akhīhi maitan fa karihtumụh, wattaqullāh, innallāha tawwābur raḥīm
Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”
Dikutip dari buku 45 Kisah Inspiratif Menuju Pribadi Yang Arif karya Mawardi Imron (2019:40), Allah SWT melarang hamba-hamba-Nya yang beriman dari banyak berprasangka buruk, yakni mencurigai keluarga dan kaum kerabat serta orang lain dengan tuduhan yang buruk yang bukan pada tempatnya. Karena sesungguhnya sebagian dari hal tersebut merupakan hal yang murni dosa , untuk itu hendaklah hal tersebut dijauhi secara keseluruhan sebagai tindakan prefentif. Bahkan manusia yang suka ghibah atau menggunjing sama seperti memakan bangkai saudaranya sendiri.
ADVERTISEMENT
Semoga dengan mengetahui tafsir ya ayyuhalladzina amanu ijtanibu katsiron di atas dapat menyadarkan kita betapa berbahayanya ghibah. (MZM)