Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Tafsir Surat Az-Zumar Ayat 39 tentang Perintah Menyembah Allah Semata
18 Februari 2022 19:54 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sebagai seorang beragama Islam, sudah sepantasnya hanyak menyembah kepada Allah SWT semata. Hal inilah yang Allah minta dalam Surat Az-Zumar ayat 39. Lantas bagaimanakah isi dari ayat tersebut?
ADVERTISEMENT
Tafsir Surat Az-Zumar Ayat 39 tentang Perintah Menyembah Allah Semata
Surat Az-Zumar merupakan surupakan surat yang ke-39 dalam susunan Alquran. Surat yang terdiri dari 75 ayat ini termasuk dalam klasifikasi Surat Makkiyah.
Az-Zumar yang artinya rombongan-rombongan ini diambil dari ayat yang ke 71 dan 73. Surat ini menyinggung tentang para penghuni surga dan diseretnya para ahli neraka.
Surat Az-Zumat juga menjelaskan tentang tanzih Allah (Allah tidak memiliki anak), ibadah tulus, saat manusia terdesak, mereka berpaling dari Allah, namun setelah ia merasa lapang maka dengan mudah ia melalaikan Penciptanya. Selain itu, Surat Az-Zumar juga menyebutkan tentang tauhid, seperti dalam ayat yang ke-39.
Adapun tafsir Surat Az-Zumar Ayat 39 yang dikutip dari buku Tafsir Ibnu Katsir Jilid 7 karya Dr. ‘Abdhullah bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh (2004), yakni:
ADVERTISEMENT
قُلۡ يَٰقَوۡمِ ٱعۡمَلُواْ عَلَىٰ مَكَانَتِكُمۡ إِنِّى عَٰمِلٌ ۖ فَسَوۡفَ تَعۡلَمُونَ
Artinya: Katakanlah, “Wahai kaumku, berbuatlah menurut kedudukanmu! Sesungguhnya aku pun berbuat (demikian). Kelak kamu akan mengetahui
Ayat di atas menjelaskan bahwa untuk bekerja sesuai dengan cara dan metodeku sendiri, yakni sesuai dengan caramu. Selain itu, ayat di mengandung ancaman dan peringatan.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berhadapan dengan orang-orang musyrikin Makkah yang menyembah berhala. Untuk mempertegas posisi itu, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar menyampaikan kepada kaumnya untuk mengerjakan apa yang ingin mereka kerjakan dan Nabi mengerjakan apa yang Nabi kerjakan.
Katakanlah wahai Nabi Muhammad, 'Wahai kaumku! Berbuatlah menurut kedudukanmu dan sikap hidup kalian, aku pun berbuat demikian sesuai dengan sikap hidup dan kepercayaan yang telah dihidayahkan Allah kepadaku.
ADVERTISEMENT
Akibat dari perbuatan ini, kelak kamu akan mengetahui apa hasil perbuatan tersebut.
Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa amalan orang-orang yang hidup dipertontonkan kepada orang-orang yang telah mati, yaitu dari kalangan kaum keluarga dan sanak famili yang ada di alam barzakh.
Dengan wafatnya seseorang, maka ia dikembalikan ke alam akhirat. Di sana, Allah akan memberitahukan kepada setiap orang tentang hasil dari perbuatan-perbuatan yang telah dilakukannya selagi ia di dunia dengan cara memberikan balasan terhadap amal mereka. Kebaikan dibalas dengan kebaikan, dan kejahatan dibalas dengan azab dan siksa.
(MZM)