Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Teori Big Bang: Penjelasan Awal Mula Terbentuknya Alam Semesta
2 Juni 2021 10:49 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Terjadinya Alam Semesta Persepektif Teori Big Bang, Wagie Ruslan dan Mikhael Dua (2019: 7), istilah big bang memiliki hubungan dengan pemikiran dari Fred Hoyle, seorang ahli astrofisika Cambridge pada tahun 1949 yang percaya bahwa alam semesta selalu mengalami perluasan.
Teori Big Bang
Teori big bang menjelaskan bahwa pada awalnya alam semesta terdiri dari materi yang amat sangat padat dan amat sangat panas. Materi tersebut meledak dengan kekuatan yang sangat tinggi sehingga mengalami perkembangan dan akan terus berekspansi. Sebenarnya, jauh sebelum Fred Hoyle, teori ini sudah ada sejak abad ke 13 dari seorang teolog Inggris yaitu Robert Grossetste, yang merilis risalah dengan judul “de Luce” yang menjelaskan bahwa alam semesta berawal dari sebuah ledakan besar dan kristalisasi materinya membentuk bintang dan planet.
ADVERTISEMENT
Teori ini terus berkembang dari tahun ke tahun. Misalnya pada tahun 1922 ada seorang astronom Rusia yaitu Alexander Friedmann yang menggunakan teori relativitas Einstein tanpa konstanta kosmologis di mana menghasilkan persamaan Friedmann. Persamaan ini bertentangan dengan teori alam semesta statis yang dikemukakan oleh Einstein, Friedmann mengungkapkan bahwa alam semesta terus mengembang.
Dalam teori big bang, alam terbentuk dari ledakan besar yang meletakkan dasar bagi alam semesta. Teori ini sebenarnya dapat dilihat sebagai model kosmologi yang berbicara tentang periode awal dan perkembangannya. Pada tahun 1927 George Lemaitre seorang ahli fisika mengatakan bahwa alam semesta yang terus mengembang tersebut dapat ditelusuri kembali ke titik asal. Setelah ekspansi awal, alam semesta didinginkan sehingga terbentuklah patikel subatomic dan atom sederhana. Melalui gravitasi awan raksasa yang terdiri dari unsur-unsur primodial tersebut Bersatu dan membentuk bintang-bintang dan galaksi.
ADVERTISEMENT
Jadi pada dasarnya teori big bang menjelaskan mengenai dua hal yaitu bahwa alam semesta terus berkembang dan bahwa terdapat jarak yang lebar antara galaksi yang satu dengan yang lain. Fenomena pergerakan galaksi yang semakin lama semakin menjauh dikenal dengan pergeseran merah.
Itulah informasi singkat mengenai teori big bang yang menjelaskan awal mula terbentuknya alam semesta, semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua. (WWN)