Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Teori Kimia Arrhenius tentang H2O yang Bersifat Netral
31 Mei 2022 17:21 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam mata pelajaran kimia kita mengenal yang namanya asam dan basa. Asam dan basa banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Asam dapat kita temukan dalam buah-buahan yang rasanya masam sedangkan basa dapat kita temukan dalam sabun atau deterjen yang digunakan untuk mandi. Pada artikel kali ini akan kita ulas mengenai teori asam basa Arrhenius serta teori kimia Arrhenius tentang H2O yang bersifat netral.
ADVERTISEMENT
Teori Arrhenius dalam Kimia
Dikutip dari buku Mudah dan Aktif Belajar Kimia karya Yayan Sunarya dan Agus Setiabudi, (2007: 138) dijelaskan bahwa istilah asam dan basa sudah dikenal oleh masyarakat ilmiah sejak dulu. Istilah asam diberikan kepada zat yang rasanya asam, sedangkan basa untuk zat yang rasanya pahit.
Sedangkan pengertian teori Arrhenius menjelaskan asam adalah zat yang dapat melepaskan ion H+ di dalam air sehingga konsentrasi ion H+ dalam air meningkat. Basa adalah zat yang dapat melepaskan ion OH- di dalam air sehingga konsentrasi ion OH- dalam air meningkat.
Misalnya ketika suatu natrium hidroksida dan amonium hidroksida dilarutkan akan menghasilkan banyak ion hidroksil atau OH-. Hasil ion hidroksil yang banyak itu disebut dengan basa kuat, sedangkan yang sedikit disebut dengan basa lemah. Teori dari Arrhenius ini mempunyai kekurangan yaitu tidak berlaku pada pelarut selain air.
ADVERTISEMENT
Air atau H2O menurut teori Arrhenius bersifat netral karena menghasilkan ion H+ dan OH- yang sama banyak.
Selain teori asam basa Arrhenius masih ada teori lain yang membahas mengenai asam basa salah satunya adalah teori asam basa Bronsted-Lowry yang pertama kali dicetuskan pada tahun 1923 oleh ahli kimia asal Denmark bernama J.N Bronsted dan ahli kimia asal Inggris T.M. Lowry. Dalam teori ini dijelaskan mengenai asam dan basa terdiri dari berbagai macam larutan. Keduanya menjelaskan bahwa asam merupakan suatu zat yang bisa menghasilkan atau mendonorkan ion H+ (donor proton), sementara basa adalah zat yang menerima H+ (akseptor proton). Kemudian setelah transfer proton dilakukan, maka benda yang dilarutkan di suatu larutan yang mengandung zat yang berbeda bisa diketahui sifat dari asam basanya.
ADVERTISEMENT
Demikianpembahasan terkait dengan teori kimia Arrhenius tentang H2O atau air yang bersifat netral. (WWN)