Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Tradisi Cheng Beng, Ziarah Kubur Etnis Tionghoa Sesuai Ajaran Konghucu
30 Maret 2021 19:04 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Cheng Beng merupakan sebutan bagi tradisi ziarah makam yang dilakukan oleh kelompok Tionghoa di Indonesia setiap tahunnya. Mengutip dari Kepingan Narasi Tionghoa Indonesia: The Untold Histories, Hendra Kurniawan) (2020: 58), tradisi ini sendiri memiliki nama asli Qing Ming, yang berarti bersih kubur. Adapun pelaksanaanya akan dilakukan setiap bulan ketiga penanggalan Imlek atau sekitar 4-5 april setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Pada pelaksanaanya sendiri, keluarga Tionghoa umumnya akan membawa hio, lilin, bunga, serta kertas tee coa dan kertas uang-uangan ataupun sesaji saat hendak berangkat menziarahi kubur para tetua ataupun orang tuanya. Ketika sampai di tempat ziarah, kelompok Tionghoa tersebut akan membersihkan daerah penguburan lebih dulu kemudian menyalakan lilin dan hio, serta memberikan doa bagi para leluhur dan tetua. Setelah rangkaian berdoa selesai, maka selanjutnya yang dilakukan ialah menaburkan bunga, membakar kertas uang-uangan, serta menandai nisan dengan tee coa.
Tidak hanya berlaku di tempat pemakaman, beberapa keluarga Tionghoa juga ada yang malakukan tradisi Cheng Beng ini di rumah abu. Tentunya hal ini dilakukan oleh mereka yang melakukan kremasi jenazah bagi leluhur atupun orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Tradisi Pelaksanaan Cheng Beng Sebagai Tanda Bakti Terhadap Lelulur
Pelaksanaan cheng beng yang rutin dilakukan setiap tahunnya merupakan bagian tradisi Tionghoa yang bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar anggota keluarga. Pasalnya pada momen tersebut, keluarga besar Tionghoa akan berkumpul dan pergi ziarah bersama menuju makam tetua ataupun leluhur. Jadi Cheng Beng itu sendiri memiliki makna mendalam untuk mempererat kekeluargaan baik terhadap anggota keluarga yang sudah meninggal dunia ataupun bagi sesama yang masih hidup.
Disamping itu, tradisi Cheng Beng yang turun termurun ini juga dapat disebut sebagai tanda bakti para anak terhadap leluhur ataupun orang tua yang telah meninggal dunia. Pasalnya dalam pelaksanaan tradisi tersebut, setiap keluarga akan mengunjungi serta membersihkan makam hingga mendoakan para orang tua mereka yang sudah meninggal agar mendapat kebaikan bersama tuhan. Hal ini sendiri merupakan wujud dari penghormatan orang yang masih hidup kepada leluhurnya yang sudah meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2021 ini sendiri, tradisi Cheng Beng akan dilakukan keluarga Tinghoa pada akhir pekan nanti, atau tepatnya pada hari Minggu, 4 April 2021 mendatang. Semoga informasi tadi dapat bermanfaat. (HAI)