Tradisi Palang Pintu: Pantun yang Disajikan dalam Sebuah Prosesi Pernikahan

Konten dari Pengguna
23 Agustus 2021 16:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tradisi Palang Pintu Betawi dengan bertukar pantun yang disajikan dalam sebuah prosesi pernikahan. Sumber: Kemdikbud
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tradisi Palang Pintu Betawi dengan bertukar pantun yang disajikan dalam sebuah prosesi pernikahan. Sumber: Kemdikbud
ADVERTISEMENT
Indonesia dikenal memiliki keberagaman adat istiadat seperti pantun misalnya. Hal tersebut juga dimiliki oleh suku Betawi yang merupakan suku bangsa asli yang mendiami wilayah DKI Jakarta. Misalnya saja dalam urusan pernikahan, suku Betawi dari pihak perwakilan keluarga mempelai pengantin umumnya akan saling berbalas pantun yang disajikan dalam sebuah prosesi pernikahan tersebut.
ADVERTISEMENT
Tradisi berbalas pantun yang disajikan dalam sebuah prosesi pernikahan Betawi akrab disebut sebagai tradisi Palang Pintu. Mengutip dari buku Perosesi Adat Perkawinan Betawi Buke Palang Pintu, Bachtiar (2013), festival palang pintu merupakan tradisi Betawi yang dilakukan mempelai pria untuk meminta restu dari mempelai perempuan.

Tradisi Palang Pintu: Pantun yang Disajikan dalam Sebuah Prosesi Pernikahan Betawi

Umumnya tradisi palang pintu tersebut dilakukan oleh kedua calon mempelai dengan mengirimkan perwakilan jawaranya masing-masing. Dalam tradisi ini, sebenarnya para jawara tidak hanya akan berbalas pantun, namun sebelumnya juga akan diawali dengan rangkaian acara lain. Adapun urutan pelaksanaan palang pintu tersebut ialah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Setelah rangkaian palang pintu tadi selesai dilakukan, dimana pihak wanita sudah menerima mempelai laki-laki, maka selanjutnya prosesi akad nikah bisa dilangsungkan. Tradisi Betawi tersebut sangat unik bukan? (HAI)