Konten dari Pengguna

Tritura yang Diinisiasi oleh Mahasiswa, Bagaimana Bisa Terjadi?

15 Januari 2021 17:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tritura. Sumber: Gurupendidikan
zoom-in-whitePerbesar
Tritura. Sumber: Gurupendidikan
ADVERTISEMENT
Tritura atau Tiga Tuntutan Rakyat dikenal dengan aksi para mahasiswa yang menyerukan pendapatnya. Hingga sekarang peristiwa tersebut diperingati setiap tanggal 10 Januari.
ADVERTISEMENT
Saat itu keadaan Indonesia begitu parah, baik segi politik maupun ekonomi. Bayangkan di mana inflasi mencapai 600 persen, sedangkan upaya pemerintah melakukan devaluasi rupiah menimbulkan keresahan masyarakat.
Rakyat tak bisa tinggal diam terutama para pemuda Indonesia, mereka melakukan unjuk rasa langsung yang ditujukan kepada Presiden Soekarno.
Pada tanggal 13 Januari 1966 terjadi aksi demonstrasi di wilayah Jakarta. Masa menuntut pembubaran PKI karena saat itu dampak dari Gerakan 30 September (G30S) 1965 sangat fatal.

Tritura Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Berisi 3 Tuntutan

Isi dari Tritura dapat dilihat sebagai berikut
(1) Bubarkan Partai Komunis Indonesia atau PKI,
(2) Rombak Kabinet Dwikora,
(3) Turunkan harga sembako
Pada tuntutan pertama, rakyat bersikeras kepada pemerintah untuk membubarkan PKI. Pada saat itu pemerintah Soekarno dianggap terlalu lambat menangani pelaku yang terlibat dalam peristiwa GSOS 1996. Bahkan masih ada tokoh komunis yang berada dalam lingkup kabinet.
ADVERTISEMENT
Tuntutan kedua juga ditujukan secara jelas bahwa pemerintah dinilai tidak dapat mengendalikan kestabilan politik, sosial, dan ekonomi. Saat itu pemerintah dianggap lebih mementingkan urusan perebutan kembali wilayah Irian Barat dari Malaysia.
Ditambah masih banyak para PKI yang duduk di kabinet Dwikora. Mahasiswa bersama para demonstran mendesak agar orang-orang PKI segera diturunkan dan dibersihkan dari tatanan pemerintah.
Sedangkan tuntutan ketiga didasari oleh solusi kebijakan ekonomi dari pemerintah yang dianggap kurang untuk mengatasi permasalah yang terjadi. Saat itu ekonomi sedang melemah, tindakan yang dilakukan pemerintah dapat semakin memperburuk keadaan, dengan menaikan harga kebutuhan pokok.
Dari desakan yang dilakukan, pada tanggal 21 Februari 1966 pemerintah akhirnya mengumumkan reshuffle kabinet. Kenyataannya masih ada para simpatisan PKI yang duduk di kabinet. Hasil perombakan tersebut semakin menyulut mahasiswa untuk melakukan aksi demonstrasi.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 26 Februari 1966 mahasiswa memboikot pelantikan menteri-menteri baru. Demontrasi terjadi, dalam insiden tersebut menyebabkan seorang mahasiswa bernama Arif Rahman Hakim menjadi korban dan salah satu pengawal presiden meninggal.
Akhirnya Pada tanggal 25 Februari 1966 KAMI dibubarkan, namun hal itu tidak mengurangi gerakan-gerakan mahasiswa untuk melanjutkan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura). (AG)