Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tujuan Pengawet Digunakan dalam Pembuatan Bahan Makanan
4 Februari 2022 14:36 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengawet digunakan dalam pembuatan bahan makanan karena beberapa tujuan, salah satunya agar makanan tersebut bisa terus dikonsumsi tanpa takut terjadi perubahan seperti membusuk atau basi.
ADVERTISEMENT
Penggunaan pengawet makanan sudah dimulai sejak ratusan tahun lalu. Dahulu, orang menggunakan bahan sederhana seperti garam untuk mengawetkan daging dan ikan. Selain itu, cuka dan garam juga digunakan untuk mengawetkan sayur sebagai acar.
Saat ini, lebih banyak lagi pengawet makanan yang diciptakan secara sintesis dan hampir semua produk makanan mengandung zat ini.
Tujuan Penggunaan Pengawet Makanan
Alasan utama pengawet digunakan dalam pembuatan bahan makanan karena beberapa orang ingin makanan tersebut bisa disimpan lebih lama.
Selain itu, pengawet makanan juga digunakan untuk membantu proses pembunuhan berbagai mikroorganisme pada bahan makanan. Pengawet pada makanan akan mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur, sehingga makanan bisa disimpan dalam waktu yang lebih lama tanpa mengalami kerusakan atau busuk. Pengawet mencegah makanan berubah warna, rasa, tekstur, dan nutrisinya.
ADVERTISEMENT
Tujuan lainnya adalah untuk mempertahankan kondisi lingkungan bahan makanan, mencegah perkembangan mikroorganisme, dan mencegah reaksi kimia tertentu yang tidak diinginkan dalam makanan. Reaksi kimia antarsenyawa dalam makanan atau reaksi kimia dengan lingkungan penyimpanan dapat mengakibatkan kerusakan pada makanan, contohnya minyak yang berbau tengik.
Melansir dari buku Dasar-dasar Kimia Air, Makanan dan Minuman, Indra Lasmana Tarigan, S.Pd., M.Sc., 2021, pengawetan bahan makanan sangat dibutuhkan untuk menjaga kualitas dari bahan makanan di dalam kurun waktu tertentu.
Jika Anda membaca label komposisi pada makanan kemasan Anda akan menemukan zat-zat yang merupakan zat pengawet sintesis. Nama zat-zat itu diantaranya adalah benzoate, sorbate (termasuk potassium sorbate, calcium sorbate, dan sodium sorbate), propionate, nitrit, sulfite (termasuk sodium sulfite, sodium bisulfit, potassium metabisulfite, dan sejenisnya), dan vitamin E atau tocopherol.
ADVERTISEMENT
Selain itu, zat lain yang juga merupakan pengawet adalah EDTA (disodium ethylenediaminetetraacetic acid), polyphosphate, dan BHT (butylated hydroxytoluene). Penggunaan benzoate dalam makanan diijinkan selama dalam konsentrasinya kurang dari 0,1 persen.
Penggunaan benzoate paling efektif untuk mencegah munculnya jamur. Pengawet makanan golongan sulfite dan sulfur dioksida banyak digunakan untuk mengawetkan buah dan sayur, termasuk pada minuman kemasan. (DNR)