Konten dari Pengguna

Ulasan tentang G20 Indonesia: Agenda dan Pembahasan

5 April 2022 20:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://unsplash.com/@tusik - ulasan tentang g20 indonesia
zoom-in-whitePerbesar
https://unsplash.com/@tusik - ulasan tentang g20 indonesia
ADVERTISEMENT
Ulasan tentang G20 Indonesia pastinya tidak akan jauh dari pembahasan mengenai sederet agenda G20 dan pembahasannya.
ADVERTISEMENT
Indonesia mendapatkan kesempatan menjadi presidensi G20 tahun ini. Ada beberapa agenda G20 yang akan dibahas bersama negara-negara anggota.
Indonesia resmi menjadi presidensi G20 mulai 1 Desember 2021 hingga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) November 2022. Wajar jika akhirnya agenda G20 banyak diperbincangkan berbagai kalangan, termasuk masyarakat.
Group of Twenty atau G20 adalah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara dengan perekonomian besar di dunia. Forum ini beranggotakan 19 negara dan satu lembaga Uni Eropa. Negara G20 hingga saat ini yaitu Australia, Argentina, Brasil, RRT, Uni Eropa, Jerman, India, Indonesia, Italia, Meksiko, Arab Saudi, Rusia, Korea Selatan, Turki dan Inggris.

Ulasan tentang G20 Indonesia

Agenda Utama G20 Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi anggota G20. Indonesia merupakan negara berkembang pertama yang menjadi tuan rumah G20. G20 Indonesia akan ada beberapa alur kerja dalam merumuskan kebijakan jalur keuangan di acara tersebut, antara lain:
ADVERTISEMENT
Akan ada 15 pertemuan tingkat pimpinan, menteri, deputi, sampai working group selama G20 Indonesia diadakan. Dari total pertemuan tersebut, akan ada 28 pertemuan di bidang keuangan.
Adapun tujuh agenda prioritas jalur keuangan dalam G20 sebagai berikut:
1. Koordinasi langkah penarikan stimulus atau exit policy untuk mendukung pemulihan Penarikan stimulus ekonomi yang sedang dilakukan seluruh negara G20 membutuhkan koordinasi. Hal tersebut membuat pertumbuhan ekonomi global dan ekonomi di negara anggota bisa terus berlangsung. Persoalan tentang desain dan waktu memulai exit policy juga menjadi isu utama yang penting untuk dibahas dalam finance track.
ADVERTISEMENT
2. Mengatasi dampak pandemi covid-19 untuk menjaga pertumbuhan Semua negara merasakan dampak dari adanya pandemi covid-19, termasuk dampak dalam bidang ekonomi. Sri Mulyani memberikan contoh dampak pandemi terhadap ekonomi yaitu terjadinya gangguan pada sisi suplai hingga masalah neraca keuangan yang ada diperusahaan. Kondisi tersebut membutuhkan pemulihan agar pertumbuhan ekonomi tertap terjaga.
3. Pembiayaan berkelanjutan Salah satu isu penting yang akan diangkat dalam G20 yaitu upaya sektor keuangan untuk mengatasi perubahan iklim. Pembahasan akan meliputi green finance facility, termasuk stimulus di bidang fiskal untuk mendorong pembangunan berkelanjutan. BACA JUGA Mengenal Peran Indonesia dalam G20
4. Pemajakan internasional Agenda G20 lainnya dalam sektor ekonomi yaitu pembahasan tentang kemajuan dan pelaksanaan persetujuan global taxation principle, insentif pajak, pajak digital, praktik penghindaran pajak, dan reformasi perpajakan. Reformasi di bidang pajak menjadi agenda utama karena salah satu prioritas Indonesia juga sedang dijalankan dan juga prioritas negara G20.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani menekankan, pihaknya akan menjaga kepentingan Indonesia dan negara berkembang dalam berbagai pembahasan di G20. Dengan demikian, Indonesia dan negara berkembang lainnya tidak akan dirugikan terutama di masa digitalisasai ekonomi.
5. Sistem pembayaran lintas negara Gubernur Bank Indonesia menyebutkan bahwa sistem pembayaran lintas negara akan didorong untuk menurunkan biaya sampai mempercepat dan meluaskan akses keuangan.
6. Inklusi keuangan: digital dan UMKM Pembahasan G20 juga akan berfokus tentang cara digitalisasi perbankan untuk mendorong UMKM agar bisa dilakukan lintas negara.
7. Persiapan penerbitan mata uang digital bank sentral Digitalisasi pembayaran akan mencakup cara bank sentral untuk membentuk mata uang digital bank sentral, termasuk rencana Indonesia untuk menerbitkan rupiah digital. (DNR)
ADVERTISEMENT