Konten dari Pengguna

Yasonna Laoly Pernah Ingin Jadi Pendeta, Apa Alasannya?

30 September 2020 13:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Potret Yasonna H Laoly. Dok: Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Potret Yasonna H Laoly. Dok: Kumparan
ADVERTISEMENT
Yasonna Laoly, siapa yang tidak mengenalnya? Mantan Menteri Hukum dan HAM pada masa Kabinet Kerja Jokowi–JK ini kembali terpilih dan menjabat lagi di masa Kabinet Indonesia Maju. Sebelum menjabat, ia sempat duduk di kursi DPR RI pada Komisi II periode 2004-2009 mewakili PDI Perjuangan dari wilayah Sumatra Utara I.
ADVERTISEMENT
Yasonna Hamonangan Laoly, nama aslinya, memulai karir dibidang politik pada 1976 dengan aktif di organisasi BPC GMKI Medan. Berselang waktu berjalan ia pun bergabung dalam partai PDIP Sumatra Utara selama delapan tahun yaitu dari 2000-2008.

Yasonna Laoly Tuai Banyak Kontroversi

Selama menjabat ia banyak menuai kontroversi dengan kebijakan-kebijakan yang dibuatnya, seperti revisi UU KPK, revisi Undang-Undang Pemasyarakatan (RUU PAS) yang memudahkan narapidana untuk bebas, serta membuat tim untuk sosialisasi Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) baru. Kebijakan yang dibuatnya berhasil mengundang reaksi masyarakat, khususnya mahasiswa, untuk menentang kebijakan tersebut karena dinilai merugikan masyarakat Indonesia.
Walaupun begitu, ia pernah berhasil sabet beberapa penghargaan bergengsi, diantaranya Outstanding Graduate Student Award Virgina Commwealth University pada 1986, Alpha Kappa Delta International Sosiology Honor Society 1987 dan Sigma Iota International Honor Society 1993.
ADVERTISEMENT
Siapa yang menyangka bahwa Yasonna pernah berkeinginan menjadi seorang pendeta? Melansir biografi dari Yasonna Laoly, bapak dari 4 orang anak ini pernah mempunyai cita-cita menjadi seorang pendeta. Dulu, ayah Yasonna memiliki keinginan agar anaknya menjadi pendeta, dan hal itu disetujui oleh Yasonna saat ia duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.
Setelah bertemu dengan saudaranya, pikirannya berubah dan akhirnya ia memilih untuk berkuliah di Universitas Sumatera Utara (USU) dan mengambil jurusan Hukum. Sempat ditolak oleh ayahnya karena tidak jadi seorang pendeta, Yasonna Laoly tetap meyakinkan ayahnya bahwa hukum adalah jalan hidupnya hingga akhirnya sang ayah pun mengalah.
Selama menempuh pendidikan di Universitas Sumatera Utara, Yasonna menunjukan prestasi akademik yang begitu cemerlang. Sekarang, ia telah membuktikan kepada semua orang bahwa ia berhasil menjadi salah satu politikus terkenal di Indonesia. (AA)
ADVERTISEMENT