Konten dari Pengguna

5 Jenis Marah, Tipe yang Manakah Kamu?

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
6 Juni 2022 20:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar oleh Engin Akyurt
zoom-in-whitePerbesar
Gambar oleh Engin Akyurt
ADVERTISEMENT
Marah merupakan salah satu jenis perasaan yang sangat umum, biasanya muncul karena merasa tidak senang dengan sesuatu. Semua orang tentu pernah marah atau dimarahi dan itu merupakan hal yang normal.
ADVERTISEMENT
Kemarahan pun punya bentuk yang berbeda-beda. Seperti misalnya marah secara fisik, yang mana dinilai sudah pada tahap parah sehingga butuh penanganan psikologi, ditandai dengan merusak barang atau hingga melakukan kekerasan.
Bentuk sebaliknya dari marah fisik yakni terpendam. Kemarahan satu ini disebabkan pelakunya yang enggan menunjukkan kalau dia marah sehingga memendamnya sendiri. Meski begitu, marah dari jenis ini bisa keluar juga bila sudah tak terbendung.
Selain dua amarah tersebut, sejatinya masih ada lagi jenis amarah lain. Mengutip Better Help yang sudah ditinjau Psikoterapi Keluarga Kelly L. Burns, berikut lima jenis marah.

1. Marah Stres

Marah karena stres kadang kali dialami oleh seseorang. Penyebabnya tentu beragam, tergantung dengan apa yang dihadapi oleh masing-masing orang. Bisa karena, misalnya, laptop tiba-tiba mengalami bluescreen sehingga menghambat pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Hanya, amarah satu ini bisa dikendalikan dengan cara menghindari sejenak penyebab stres. Lebih baik lagi untuk tidak menerima pekerjaan yang terlalu sampai-sampai menyita waktu dan menguras habis tenaga.
Ilustrasi marah | Foto: Pexels/Andrea Piacquadio

2. Marah Pasif-Agresif

Marah jenis ini terjadi ketika seseorang cenderung mengatasi amarah dengan menghindar. Jadi, orang itu akan mengungkap sedang marah, tetapi tidak dengan alasannya, atau ditujukan tidak langsung ke orangnya.
Biasanya tampak sepele seperti orang ngambek biasa, tapi lama-lama bisa jadi masalah. Sebab, kadang orang yang marah seperti ini bisa sengaja mengerjakan sesuatu dengan tidak benar.Biasanya marah pasif agresif bisa langsung diketahui dari nada bicaranya.

3. Marah Verbal

Beberapa orang merasa marah fisik lebih buruk dari marah verbal. Padahal, marah secara verbal atau ucapan bisa berimbas lebih buruk. Sebab, ketika marah, terutama buat yang sulit mengendalikan diri, bisa mengucapkan kata-kata yang menyakitkan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, marah verbal bisa diarahkan agar jadi lebih positif. Seperti misalnya, tanpa mengungkapkannya dengan nada menuduh, jelaskan alasan marah. Ini mungkin bisa membantu orang yang bikin marah mengerti.

4. Marah Volatil

Jenis marah volatil bukan berarti marah melulu. Kadang bahkan bisa muncul berbarengan perasaan lain. Seperti misalnya, ketika sedang mengobrol santai dengan teman, tiba-tiba marah karena ada kata pemicu. Hal tersebut terjadi berulang-ulang.
Beberapa orang dengan marah volatil memang merasa bersalah. Tapi tak sedikit yang tak sadar dan tak menyesal. Cara mengatasinya adalah mengidentifikasi pemicu dan mencoba mengontrol amarah bila disebutkan atau dilakukan.

5. Marah Pembalasan

Marah jenis ini dilakukan untuk membalas rasa kesal ke orang yang menyebabkannya. Pembalasan dari orang tersebut bisa dengan hal sepele dengan mengerjai, atau sampai serius misalnya menyabotase.
ADVERTISEMENT
Guna mencegahnya, bisa dengan memikirkan konsekuensi dari tindakan yang akan dilakukan. Bila parah, bisa dengan berbicara kepada psikolog untuk mendapat bantuan mengontrol emosi dan menggunakannya ke hal lebih berguna. (bob)