Agar Wanita Tak Kesepian, Pria Eskimo Punya Tradisi 'Mulia' Berbagi Istri

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
16 Oktober 2020 13:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi warga Eksimo Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi warga Eksimo Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masyarakat Eskimo yang hidup di Kutub Utara dan Siberia Timur memiliki tradisi yang sangat unik. Tinggal di lokasi terpencil dengan cuaca ekstrem membuat masyarakat Eskimo harus mampu saling bahu membahu, membantu, dan berbagi demi mempertahankan kelangsungan hidup.
ADVERTISEMENT
Dengan menganggap satu sama lain sebagai saudara, mereka membiasakan diri untuk saling berbagi dengan saudaranya. Mulai dari makanan hasil buruan, persediaan, hingga barang lainnya yang dianggap penting, bahkan istri.
Ya, istri. Pria-pria Eskimo terbiasa berbagi istri dengan 'saudara-saudara mereka'. Tradisinya pun mewajarkan pria Eskimo untuk meniduri istri temannya tanpa dicap jelek atau mendapat gunjingan dari masyarakat.
Mengutip dari Ranker, justru kebiasaan ini sering diberikan pujian karena dianggap meniduri istri orang lain merupakan bentuk bantuan dari teman agar sang istri tidak merasa kesepian saat rombongan suami lainnya sedang berburu.
Ilustrasi warga Eksimo Foto: Shutter stock
Karena hubungan intim dengan pasangan orang lain merupakan tindakan yang lumrah untuk dilakukan di sana. Maka, apabila seorang wanita mengandung anak yang bukan berasal dari suaminya sendiri, ia tidak akan mendapatkan hukuman. Ia tidak akan dijauhi dan tidak jadi bahan gunjingan.
ADVERTISEMENT
Sebab, hadirnya anak bagi masyarakat Eskimo dinilai sebagai kemampuan sang istri untuk memberikan keturunan dan melanjutkan kelangsungan hidup. Sehingga, apabila sepasang suami-istri tidak dapat memiliki keturunan, mereka bisa mendapatkan anak dari pasangan lain.
Ketika pria Eskimo sudah memiliki jadwal untuk pergi sementara waktu dari rumah, biasanya mereka akan mengatur kesepakatan antar 'saudara' yang akan menjadi 'suami kedua'. Suami kedua akan diberi kepercayaan untuk melindungi sang istri, termasuk untuk tidur bersama.
Sekelompok wanita Eskimo. Foto: Wikimedia Commons
Tradisi berbagi atau bertukar istri dalam kehidupan penduduk Eskimo sangat erat dan sulit untuk dipisahkan. Biasanya pertukaran istri akan diperbolehkan setelah pasangan melakukan sebuah ritual bernama séance yang dilakukan oleh seorang dukun.
Selain berbagi 'antarsaudara', masyarakat Eskimo ternyata juga terbiasa berbagi atau bertukar istri dengan orang asing, seperti wisatawan atau pedagang. Pria-pria Eskimo juga memiliki kesempatan untuk menikahi lebih dari satu orang wanita.
ADVERTISEMENT
Poligami dalam tatanan hidup masyarakat Eskimo dinilai sebagai tanda bahwa seorang pria memiliki kekayaan yang lebih dari cukup, sebab ia mampu memenuhi kebutuhan para wanita yang ia nikahi. Walau tingkat poligami di Eskimo menurun saat agama Kristen diperkenalkan pada masyarakatnya, praktik memiliki istri lebih dari satu yang dilakukan masyarakat di Kutub Utara itu tidak hilang.
Seorang ibu dan anak dari masyarakat Eskimo. Fot: Wikimedia Commons
Uniknya lagi, menurut Speaking Tree beberapa kelompok penduduk Eskimo yang tinggal di wilayah Siberia Timur dan North Pole Amerika Utara punya alasan yang lebih ekstrem saat melakukan pertukaran istri. Mereka percaya bahwa dengan bertukar istri antara satu dengan yang lain, mereka mampu mengubah identitas individu dan membingungkan roh jahat.
Hal ini akan menguntungkan masyarakat Eskimo. Sebab, saat roh jahat kebingungan mengenali penduduk setempat, roh tersebut akan kesulitan untuk menjatuhkan bencana pada pasangan atau keluarga.
ADVERTISEMENT
Bagaimana menurutmu soal tradisi penduduk Eskimo di Kutub Utara ini? (bel)
***
Ingin dapat dana pengembangan buat usaha kamu? Caranya kunjungi link di bawah ini: