Konten dari Pengguna

Alasan Mengapa Peninggalan Nabi Musa hingga Rasulullah Ada di Topkapi Turki

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
17 Agustus 2021 11:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Museum Istana Topkapi di Turki. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Museum Istana Topkapi di Turki. Foto: Shutter Stock
Istana Topkapi di Turki menjadi salah satu destinasi religi yang sering dikunjungi orang-orang, terutama umat Muslim. Sebab di Istana Topkapi, terdapat benda-benda peninggalan para nabi, dari Nabi Musa AS hingga Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari New York Times, Marlise Simons dalam tulisannya 'Center of Ottoman Power' menyebut, Istana Topkapi merupakan kediaman resmi Sultan Utsmaniyah selama lebih dari 600 tahun (1465-1856).
Pembangunan istana ini dimulai pada 1459 atas perintah Sultan Mehmed II. Kompleks istana terdiri dari empat lapangan utama dan banyak bangunan-bangunan kecil. Pada puncaknya, istana ini dihuni oleh 4.000 orang.
Setelah jatuhnya Utsmaniyah pada tahun 1921, Istana ini dijadikan museum berdasarkan dekret pemerintah pada 3 April 1924. Istana ini merupakan bagian dari "Wilayah Bersejarah Istanbul", yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO".
Dalam laporan TXT World, disebutkan bahwa Istana ini menyediakan ruangan pameran yang disebut Chamber of the Holy Relics.
Beberapa peninggalan Islam yang paling berharga terdapat di ruangan ini. Mulai dari mantel suci Nabi Muhammad, hingga pedang yang diyakini digunakan Rasulullah dan keempat sahabatnya, Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman ibn Affan, Ali ibn Abi Thalib. Museum ini juga menampilkan barang-barang lain yang diyakini pernah digunakan para nabi seperti Musa, Abraham, Yusuf dan Daud.
ADVERTISEMENT
Presiden Museum Istana Topkapi, yang juga seorang profesor Sejarah Abad Pertengahan di Universitas Marmara, Mustafa Sabri Kucukasci mengatakan, kesultanan Ottoman ingin menyimpan Relikwi dekat dengan mereka sendiri karena mereka ingin menjadikan lokasi relik di Istana Topkapi sebagai pusat dunia Islam di Instanbul.
Banyaknya benda peninggalan bersejarah itu tak lepas dari Kekaisaran Ottoman ketika kekuasaannya menyebar ke Mesir, Suriah, Lebanon, Palestina, Yordania, dan Semenanjung Arab modern.
Sultan Ottoman mewarisi peninggalan berharga di masa dan era yang berbeda. Ketika Sultan Selim I menaklukkan sebagian besar Timur Tengah pada 1517 dari Mamluk, banyak peninggalan Islam dari dunia Arab dibawa ke Istanbul.
Di masa itu Sultan Selim I tidak hanya mengalahkan Mamluk tetapi juga mengklaim kekhalifahan dari mereka, membawa sebagian besar Relik Suci ke Istanbul.
ADVERTISEMENT
Sejak Selim I, Ottoman telah memberikan banyak hal penting untuk mengumpulkan barang-barang Nabi di Istanbul sebagai hasil dari komitmen dan kesetiaan mereka kepadanya. Upaya pengumpulan ini terus berlanjut bahkan setelah era Selim I.
Koleksi Bersejarah
Koleksi benda bersejarah di Istana Topkapi, Turki. Foto Istimewa.
Selain benda-benda peninggalan sejumlah nabi, Istana Topkapi juga terdapat manuskrip Alquran yang diklaim pertama. Manuskrip Alquran pertama yang dipamerkan masih ditulis di atas lembaran kulit binatang. Manuskrip ini adalah lembaran Alquran sebelum disatukan menjadi sebuah kitab yang utuh. Salah satunya manuskrip Surat Al-Qadar.
Kemudian ada juga koleksi pakaian sultan. Ada sebuah tradisi di Turki sejak lama, yaitu menggabungkan semua pakaian yang dikenakan para sultan dan pangeran yang baru meninggal, memberinya label, lalu menyimpannya di perbendaharaan istana. Semua pakaian sultan itu merupakan peninggalan abad ke-15 sampai awal abad ke-10.
ADVERTISEMENT
Koleksi lain, yakni peralatan makan dari perak. Perangkat perak itu merupakan karya abad ke-16 sampai ke-19. Koleksi ini menjadi bagian penting dari perbendaharaan kekaisaran Ottoman.
Setidaknya ada sekitar 2.000 koleksi tempat makanan perak. Koleksi tertua adalah nampan bundar bertuliskan temple kaligrafi dari Sultan Suleiman yang Agung dan memerintah pada 1520 hingga 1566. (ace)