
ADVERTISEMENT
Tanpa berniat merendahkan, kamu mungkin pernah bertanya-tanya apakah orang buta atau penyandang tunanetra sejak lahir dapat melihat dalam mimpi meraka? Kalau iya, bagaimana bentuk mimpi mereka?
ADVERTISEMENT
Hal ini tentu menjadi pertanyaan besar bagaimana penjelasan ilmiah terkait mimpi penyandang tunanetra sejak lahir saat tidur . Dirangkum dari berbagai sumber, begini faktanya.
Sebagian Penyandang Tunanetra Dapat Melihat dalam Mimpi

Sebagian kaum tunanetra ternyata dapat melihat dalam mimpi mereka secara visual. Beberapa hasil penelitian yang dilakukan, sebagian mereka mampu melihat jika sebelumnya pernah melihat di dunia nyata.
Artinya, penyandang tunanetra bukan dari lahir seperti misalnya mereka yang mengalami kebutaan karena kecelakaan dapat melihat dalam mimpi secara visual. Sebab, ia pernah melihat visual yang kemudian ingatannya selalu tersimpan di otak dan itu dapat muncul dalam mimpi saat tidur.
Penyandang Tunanetra Sejak Lahir Tidak Dapat Melihat Sekalipun dalam Mimpi

Seorang penyandang tunanetra sejak lahir dan orang yang mengalaminya kebutaan karena kecelakaan merupakan dua kondisi yang berbeda. Beberapa pakar menyebut, seseorang yang tidak dapat melihat sejak lahir, maka otak juga tidak dapat menggambarkan sesuatu termasuk di dalam mimpi.
ADVERTISEMENT
Kinerja otak manusia selalu sinkron dengan hal-hal yang pernah dilihat dan dialami. Oleh karenanya, gambaran, peristiwa, atau momen yang sebenarnya pun kemudian dapat muncul di bawah alam sadar atau mimpi.
Itulah sebabnya penyandang tunanetra yang mengalami kebutaan sejak lahir tidak dapat melihat apapun meski di dalam mimpi. Disebutkan, mereka terkadang bermimpi buruk sebagai bentuk rasa stres yang dialami.
Mimpi Tidur Penyandang Tunanetra Sangat Terbatas

Disebutkan, mimpi penyandang tunanetra sangat terbatas. Menurut penelitian yang dilakukan pada 1999, 15 penyandang tunanetra usia dewasa memiliki 372 mimpi dalam dua bulan. Akan tetapi, mimpi itu hanya memiliki empat macam.
Pertama, mereka sangat sedikit bermimpi tentang kesuksesan atau kegagalan. Kedua, cenderung tidak bermimpi tentang interaksi atau perilaku agresif. Ketiga, mereka lebih sering bermimpi tentang binatang terkhusus anjing yang menjadi binatang peliharaan mereka. Terakhir, mereka mayoritas bermimpi tentang makanan atau apa yang mereka pernah makan. (fre)
ADVERTISEMENT