Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Arkeolog Temukan Artefak Jejak Nabi Yesaya 2.700 Tahun Lalu, Begini Faktanya
11 Agustus 2021 17:54 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Arkeolog di Israel mengklaim menemukan sebuah artefak berupa segel kuno yang ditaksir berusia 2.700 tahun. Artefak itu disebut menjadi bukti jejak keberadaan Nabi Yesaya.
ADVERTISEMENT
Segel yang terbuat dari tanah liat dan sudah mengeras imbas perjalanan waktu itu ditemukan di tempat pembuangan sampah di luar tembok kerajaan yang diratakan pasukan Babilonia pada tahun 586 SM saat menyerang Yerusalem.
Dalam laporan Live Science, arkeolog meyakini potongan artefak yang ada tulisan bahasa Ibrani itu milik Isaiah atau Yesaya, nabi keturunan Israel. Segel berbentuk oval yang sering disebut bulla itu merupakan satu dari 34 artefak kuno yang ditemukan peneliti dalam penggalian Ophel di Bukit Suci Yerusalem sejak tahun 2009.
Meski tulisannya tak lagi utuh, Eilat Mazar, profesor arkeologi di Hebrew University of Jerusalem's Institute of Archaeology yang menemukan segel itu mencoba mengartikan kata ‘nvy’ pada segel tersebut.
Ia mengklaim menemukan nama Yesha‘yah[u] atau nama Ibrani untuk Yesaya yang diikuti dengan ‘nvy’. Jika ‘nvy’ awalnya diikuti oleh huruf Ibrani, maka hasilnya adalah kata ‘nabi’. Artinya segel tersebut adalah "Milik Yesaya sang Nabi."
ADVERTISEMENT
Selain itu, arkeologi juga menemukan sebuah segel kuno milik Raja Hizkia di lokasi yang sama. Alkitab mengisahkan Raja Hizkia dan Nabi Isaiah memiliki kedekatan pribadi.
Jika penafsiran arkeolog terhadap tulisan di segel tersebut benar, maka artefak tersebut menjadi bukti pertama keberadaan Nabi Yesaya di luar Alkitab.
Jika segel itu untuk Nabi Isaiah, maka itu akan menjadi bukti arkeologis pertama dari Nabi Bani Israil itu, yang memiliki sebuah buku dalam Alkitab Ibrani yang dinamai menurut namanya.
Isaiah, menurut Alkitab Ibrani, mendorong Hizkia, raja Yehuda, untuk berperang melawan tentara Asyur yang mengepung Yerusalem pada tahun 701 SM.
Yesaya menasihati Hizkia untuk mengabaikan Asyur yang menawarkan untuk menyerah, dan mengatakan bahwa Tuhan akan mencegah Yerusalem ditangkap.
ADVERTISEMENT
Menurut Alkitab Ibrani, "malaikat penguasa" menghancurkan tentara Asyur, sementara catatan Asyur kuno mengklaim bahwa tentara pergi setelah Hizkia setuju untuk memberikan penghormatan yang besar.
Robert Cargill, profesor studi klasik dan agama di Universitas Iowa mengatakan bekas segel itu bisa dikenali dengan Nabi Isaiah dan akan menjadi referensi arkeologi dan referensi ekstra-alkitabiah paling awal yang pernah ditemukan tentang Nabi Isaiah.
Sementara dalam sejarah Islam, kisah Nabi Yesaya tak tercantum dalam Al-Qur'an. Pun tak dikabarkan oleh Nabi Muhamad SAW.
Dalam ajaran Islam, nama Yesaya juga tak termasuk dalam nama 25 nabi yang harus diketahui. Hanya saja, ahli tafsir terkemuka Ibnu Katsir memasukkan kisah Yesaya tersebut dalam kitabnya, Qashshashul Anbiya.
Menurut Ibnu Katsir, mengutip dari riwayat Muhammad Ibn Ishaq, Nabi Yesaya merupakan nabi yang muncul sebelum era Nabi Zakaria dan Yahya. Dia bahkan salah satu nabi yang bernubuwat mengenai Nabi Isa dan Nabi Muhammad Rasulullah. (ace)
ADVERTISEMENT