Bagian Tubuh yang Sebenarnya Merupakan Cacat Genetik tapi Diidamkan Banyak Orang

Ilustrasi lesung pipi. Foto: Shutterstock

Tak dimungkiri, banyak orang mengidam-idamkan lesung pipi untuk menambah penampilan menjadi lebih menarik. Apalagi, di tengah perkembangan zaman saat ini, ada lho yang sampai menjalani operasi untuk penambahan lesung pipi di wajah.

Akan tetapi, tak banyak orang yang mengetahui bahwa lesung pipi ternyata menandakan kondisi abnormal atau cacat genetik. Meski begitu, kelainan yang satu ini malah dianggap menjadi nilai tambah untuk menarik penampilan terutama di bagian wajah.

Mengutip The List, lesung pipi merupakan lekukan yang ada di samping kiri dan kanan mulut. Bentuk tersebut akan terlihat jelas jika orang yang memilikinya tersenyum atau tertawa. Disebutkan, keberadaan lesung pipi merupakan tanda abnormal atau cacat genetik yang dialami seseorang.

Namun, kelainan tersebut bukanlah hal berbahaya karena tidak mengganggu kesehatan atau organ tubuh lainnya. Kendati demikian, suka atau tidak suka, lesung pipi adalah sebagai tanda cacat dari lahir yang bakal dialami orang tersebut hingga dewasa.

Menurut dokter ahli bedah plastik bernama Brent Moelleken dari Universitas California, ia menyebutkan lesung pipi merupakan sebuah kelainan yang diturunkan secara genetik dari otot di pipi atau dalam istilah medisnya disebut bifid zygomaticus mayor muscle.

Ilustrasi wanita memiliki lesung pipi. Foto: Thinkstock

Seseorang yang memiliki lesung pipi mengalami kelainan di bagian wajah dengan bentuk membelah dua di pipi kiri dan kanan. Kendati demikian, kelainan tersebut dianggap tidak mempengaruhi sama sekali kondisi kesehatan.

Di sisi lain, penyebab kemunculan lesung pipi dianggap merupakan faktor keturunan. Menurut University of Utah' Genetic Science Learning Center, lesung pipi merupakan kasus warisan dari keturunan dan sangat mungkin diwariskan ke anak hingga cucu.

Meski begitu, pewarisan lesung pipi dianggap tidak selalu terjadi kepada setiap keturunan. Biasanya, jika seorang anak memiliki lesung pipi, maka anak berikutnya dianggap belum tentu mewarisi kelainan yang dimiliki dari orang tua mereka.

Pasalnya, kemunculan lekukan otot di wajah atau lesung pipi dinilai tidak bisa diprediksi dan cenderung bersifat dominan atau tidak pasti. Ditambah, kemunculan itu dianggap sangat dipengaruhi faktor satu genetik.

Dengan begitu, jika orang tuamu memiliki lesung pipi, namun dirimu tidak memilikinya maka hal itu dianggap normal. Sebab, faktor genetik yang mempengaruhi kemunculan lesung pipi dinilai hanya terjadi kepada sebagian keturunan bukan semuanya.

Bahkan, seorang anak disebut bisa memiliki lesung pipi meski kedua orang tuanya tidak memilikinya. Hal inilah yang dianggap faktor genetik dari keturunan yang tidak semuanya bisa memiliki lekukan otot di pipi. (fre)