Benarkah I Am Geprek Bensu dan Geprek Bensu Ambil Ide Logo dari Sini?

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
17 Juni 2020 12:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Logo I Am Geprek Bensu yang di kelola Benny Sujono dan Geprek Bensu milik Ruben Onsu. Foto: Twitter @morninglatte
zoom-in-whitePerbesar
Logo I Am Geprek Bensu yang di kelola Benny Sujono dan Geprek Bensu milik Ruben Onsu. Foto: Twitter @morninglatte
ADVERTISEMENT
Kisruh rebutan merek dagang bisnis kuliner Geprek Bensu milik Ruben Onsu dan I Am Geprek Bensu dikelola oleh pengusaha bernama Benny Sujono belakangan ini begitu menyita perhatian publik. Bahkan, kasus tersebut sempat memanas.
ADVERTISEMENT
Tak hanya nama saja, logo Geprek Bensu dan I Am Geprek Bensu pun mirip. Tak heran jika publik dibuat tidak terlalu menyadari perbedaan dari kedua usaha kuliner ayam geprek tersebut. Namun, baru-baru ini salah satu warganet mengklaim bahwa keduanya mengambil logo produk dari website grafis yang bisa diakses secara gratis.
Diketahui, Geprek Bensu dan I Am Geprek Bensu sama-sama menampilkan logo karakter ayam jago berpostur gagah. Meski ada beberapa perbedaan, namun sekilas keduanya tampak mirip. Namun, logo karakter ayam jago dengan nuansa oranye, cokelat, dan merah itu kemudian dipersoalkan oleh akun Twitter @morninglatte_.
Logo I am Geprek Bensu. Foto: Instagram @official.iamgeprekbensu
"Copyright, hak cipta hanyalah milik Tuhan semata," tulis dalam unggahannya, Selasa (16/6).
Dalam unggahannya, ia menampilkan logo Geprek Bensu dan I Am Geprek Bensu serta laman grafis yang bisa diakses secara gratis. Ia mengklaim bahwa dua logo yang menjadi brand bisnis kuliner itu diunduh melalui laman Freepick yang notabenenya situs penyedia aset grafis secara gratis.
ADVERTISEMENT
Akun tersebut bukan tanpa sebab menyinggung soal logo tersebut. Sebab, ia yang juga menggeluti bidang grafis merasa banyak brand besar yang masih minim kesadaran soal pentingnya visual dan hak dari pekerja di bidang industri kreatif.
"Gue bikin twitt ini awalnya cuma buat bentuk singgungan kepada brand-brand besar di luar sana yang masih minim banget kesadarannya tentang pentingnya visual dan hak pegiat dan pekerja di industri kreatif," lanjutnya.
Ruben Onsu memiliki bisnis Geprek Bensu Foto: Munady/Anggoro Fajar Purnomo
Lebih lanjut, warganet tersebut menjelaskan logo yang diunduh dari Freepik tidak boleh dijadikan sebagai brand profit. Sebab, situs grafis gratis memiliki kebijakan tersendiri ketika logo tersebut dijadikan sebagai brand profit. Atau jika aset tersebut kemudian dibeli, maka seharusnya logo tersebut hanya menjadi hak satu pihak saja.
ADVERTISEMENT
"Kalau pun ternyata si pelopor bran geprek itu sudah beli karya si ilustrator atau designer tersebut, masa iya gak ada kesepakan bahwa karya orisinilnya sudah dibeli dan hak pakainya cuma untuk satu pihak?" imbuhnya.
Sementara itu, ia mengungkapkan logo Geprek Bensu dan I Am Geprek Bensu merupakan logo yang sama hasil tracing ulang. Sebab, ketika mencoba memperhatikan lebih jauh, ia melihat ada struktur ilustrasi dan komposisi yang sudah direvisi.
Logo ayam jago yang diklaim digunakan sebagai logo I Am Geprek Bensu dan Geprek Bensu. Foto: Freepik via Twitter @morninglatte_
Tak sampai di situ, warganet tersebut juga menampilkan foto kebijakan penggunaan logo yang diunduh dari laman Freepik. Di sana tertulis jelas bahwa logo yang diunduh tidak diperbolehkan untuk dijadikan brand profit. Hanya saja, saat ia mencoba menghubungi desainer logo, sang pemilik ternyata tidak mau membesarkan masalah tersebut.
ADVERTISEMENT
"Tapi enggak salah kok pakai gambar ayam itu. Lha yang bikin juga enggak komplain, soalnya memang digratiskan," pungkasnya.
Belum diketahui terkait kebenaran ide logo yang digunakan Geprek Bensu dan I Am Geprek Bensu berasal dari situs penyedia grafis gratis Freepik. Namun, terlepas dari itu, unggahan warganet yang menyinggung soal hak cipta logo bisnis kuliner milik Ruben Onsu dan Benny Sujono itu menuai beragam komentar warganet lainnya. (zhd)