Ceramah Ustaz Das’ad soal Terima Serangan Fajar, Diblender 2.000 Tahun di Neraka

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
10 Desember 2020 13:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ustaz Das'ad Latif. (Foto: @dasadlatif1212/Instagram)
zoom-in-whitePerbesar
Ustaz Das'ad Latif. (Foto: @dasadlatif1212/Instagram)
ADVERTISEMENT
Potongan video ceramah dari Ustaz Das’ad Latif baru-baru ini menuai sorotan publik. Adapun isi ceramah tersebut menerangkan soal konsekuensi para pemberi dan penerima serangan fajar pada Pilkada.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diketahui, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak bakalan digelar di 270 daerah pada 9 Desember 2020. Menjelang gelaran Pilkada, beberapa kali ditemukan praktik pemberian uang sogokan kepada calon pemilih, biasa disebut serangan fajar.
Menyusul hal tersebut, Ustaz Das’ad Latif lewat kanal YouTube membagikan video berdurasi 1 menit 57 detik tentang konsekuensi bila memberi atau menerima serangan fajar Pilkada, pada 26 November 2020.
Mengenai calon kepala daerah, Ustaz Das’ad mempersilahkan masyarakat untuk bebas memilih yang mereka inginkan. Hanya saja, pilihan tersebut nantinya akan ditanyakan kelak di akhirat.
Ustaz Das'ad Latif. (Foto: @dasadlatif1212/Instagram)
"Jadi bapak ibu, berapa Calon Wali Kota? Silakan pilih yang Anda suka. Tapi ingat, semua yang kamu coblos nanti di akhirat ditanya, kenapa kamu pilih itu," ungkap Ustad Das'ad dalam ceramahnya.
ADVERTISEMENT
Disebutkan oleh Ustaz Das’ad, bila warga tersebut memilih salah satu calon lantaran telah mendapat uang sogokan, maka yang memilih bakal mempertanggungjawabkan segala perbuatannya.
"Kupilih karena dia kasih uang Rp300 ribu. Malaikat blender dulu ini. Ini semua yang kasih rusak negara kita. Nah, blender ini dua hari. Kita tahu namanya dua hari? Dua ribu tahun," kata Ustaz Das’ad.
"Gara-gara uang 500 ribu. Itu kalau Tuhan kasih siksa dia dua hari, kalau dia bilang lima hari? Itu kalau lima hari. Kalau dia bilang 500 sesuai dengan uang yang dia terima? Naudzubillah min dzalik," lanjutnya.
Kembali dijelaskan olehnya, tak ada orang yang kaya lantaran menerima sogokan dari pasangan calon di Pilkada. Sebaliknya juga, tak ada yang akan miskin karena menolak uang sogokan.
ADVERTISEMENT
Karenanya, Ustad Das'ad meminta agar rakyat tidak memilih paslon Pilkada 2020 karena menerima sogokan. Pasalnya, selain melanggar hukum agama, nantinya juga akan berdampak buruk buat kehidupan di dunia.
"Maka ibu bapak saudara-saudara sekalian, jangan sampai bapak ibu terima. Kita coblos seseorang karena kita dikasih uang. Itu sogok. Selain melanggar hukum agama, kalau kamu kedapatan. Dan ada yang laporkan ke polisi juga bisa dipenjara di dunia," sebutnya.
Kini unggahan tersebut pun viral, ditonton hingga lebih dari 20 ribu kali dan direspons oleh ribuan orang. Beragam tanggapan pun diberikan oleh warganet.
“Semoga masyarakat paham bahwa memilih pemimpin bukan dari uangnya, tapi bagaimana dia ngemban amanah tersebut. Sanggup menjalankan amanah sesuai anjuran Rasalullah atau tidak,” sebut akun Warino channel. (bob)
ADVERTISEMENT