Curhat Ortu di Malaysia Ngeluh Anaknya Lebih Lancar Berbahasa Indonesia

Ilustrasi orang tua berbohong. Foto: siro46/Shutterstock

Sebagai negara serumpun, Indonesia dan Malaysia memiliki banyak aspek yang hampir sama. Bahkan, bahasa kedua negara ini juga tidak berbeda jauh sehingga orang-orang dari kedua negara ini tidak terlalu sulit memahami bahasa satu sama lain.

Bahkan, baru-baru ini warganet di Malaysia curhat anaknya lebih lancar berbahasa Indonesia ketimbang bahasa Melayu, bahasa negara Malaysia sendiri. Mereka khawatir bahasa nasional mereka akan ditinggalkan karena banyak anak-anak di sana yang lebih lancar menggunakan bahasa Indonesia.

Curhatan itu ramai di Facebook hingga diunggah ulang banyak akun di Instagram, salah satunya @matakelana. Unggahan yang dibagikan pada Minggu (17/4/2022) itu memperlihatkan keresahan beberapa warganet di Malaysia dengan perkembangan Bahasa Indonesia di negaranya.

Ilustrasi orang tua diskusi dengan anak. Foto: Dragon Images/Shutterstock

"Jangan heran kalau budak-budak (anak-anak) sekarang 10 tahun lagi semuanya bisa berbahasa Indonesia. Orang luar datang ke Sabah selalu mengunjungi Jakarta. Anak buah saya sebut ketam pun kepiting. Bawa pigi kedai pun dibilang mari ke toko," begitu tulisan dalam unggahan tersebut.

Disebutkan, Bahasa Indonesia sangat berkembang di Malaysia melalui media sosial, YouTube, hingga film-film Indonesia yang dikonsumsi anak-anak di sana. Hingga kemudian mereka terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

"Ada lagi dibuat pantun 'gue rela enggak punya skin, asal gue punya kamu ching! Penangan TikTok," tulis netizen Malaysia.

"Anak saya dalam kereta bercakap sama bapak dia, jangan bawa kereta laju-laju nanti ketabrak mobil," lanjut netizen.

"Gimana, ya caranya biar anak enggak ngomong Bahasa Indonesia. Naa kan, siapapun terjangkit sudah," sahut netizen.

"Anakku bilang 'Mami aku mau pipis' hahaha," jawab netizen.

Begitulah percakapan viral warganet Malaysia yang khawatir Bahasa Melayu akan tenggelam karena perkembangan Bahasa Indonesia sangat pesat di negara mereka. Kekhawatiran itupun menuai beragam respons warganet di Indonesia. (fre)