Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Curhat OTG Corona Jalani Isolasi di RS Maluku: Tak Bisa Berjemur, Pintu Dirantai
29 Mei 2020 10:43 WIB
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Media sosial sempat ramai dengan pasien corona yang mencurahan hatinya selama menjalani isolasi di RSUD Masohi, Kabupaten Maluku Tengah. Ia mengeluhkan pelayanan, fasilitas, hingga dirinya yang tak bisa keluar lantaran pintu dirantai.
ADVERTISEMENT
Curhatan itu diunggah oleh akun Facebook berinisal AZT. Dalam unggahannya, ia mengaku telah menjalani isolasi di RSUD Masohi, Maluku Tengah selama 30 hari. Meski positif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab, namun selama ini ia merasa sangat sehat alias orang tanpa gejala (OTG).
Selama menjalani isolasi di RS, AZT mengaku tak pernah sekali pun diberikan keluar dari ruang isolasi untuk berjemur. Sebab, pintu ruang selalu dirantai.
"Berjemur di bawah matahari barang 10 menit saja tak bisa karena pintu dirantai," tulisnya di Facebook, Rabu (27/5).
Tak hanya itu, dalam unggahannya, pasien OTG corona itu juga mengeluhkan makanan yang disebutnya tidak layak konsumsi. Bahkan, ia mengungkapkan petugas medis kerap telat mengantarkannya.
Sementara itu, untuk mendapatkan air minum ia harus meminta dan merayu ke petugas medis. Sebab, di ruang isolasi tidak disediakan air minum.
ADVERTISEMENT
"Tiap saat dikasih makanan kayak orang sakit. Tempatnya saja tidak layak, tidak dikasih persediaan air minum, tidak pernah ada dokter yang masuk langsung ke dalam ruangan untuk cek kondisi secara langsung," lanjutnya.
Penerapan isolasi yang AZT jalani diakuinya membuatnya tidak tahan dan semakin tertekan. Hal itu membuatnya begitu emosional. Bahkan, dalam unggahannya ia beberapa kali mengumpat kepada tim gugus tugas percepatan penanganan corona, Pemkab Maluku Tengah, hingga tenaga medis yang menurutnya tidak becus.
Terkait hal itu, pihak RSUD Masohi membantah tudingan seperti yang dilayangkan pasiennya tersebut. Menurutnya, pasien selalu ditangani sesuai protokol kesehatan, termasuk memberikan obat dan vitamin yang dibutuhkan.
Sementara soal merantai pintu isolasi, itu diakuinya benar adanya. Namun, hal itu terpaksa dilakukan lantaran pasien yang bersangkutan sempat kabur. (zhd)
ADVERTISEMENT