Curhat Pilu Kuli Bangunan, Tetap Kerja Keras di Tengah Demo dan Pandemi

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
14 Oktober 2020 9:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kuli bangunan sedang bekerja. (Foto: Papahe Nokk Risma Lagimerana/Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Kuli bangunan sedang bekerja. (Foto: Papahe Nokk Risma Lagimerana/Facebook)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang kuli bangunan seketika jadi sorotan usai curhat mengenai pekerjaannya sejak pandemi hingga demo yang baru-baru ini terjadi. Hanya bisa berjuang dan bekerja keras, ia sadar tak pernah menjadi prioritas.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diketahui, imbas pengesahan UU Omnibus Law Cipta Kerja oleh DPR RI pada 5 Oktober 2020 lalu, berbondong-bondong mahasiswa dan buruh berdemo di berbagai kota untuk melakukan penolakan.
Namun, dari buruh-buruh yang turun ke jalan tersebut, ada yang terpaksa tak bisa meninggalkan pekerjaannya demi menghidupi istri dan anak. Adapun salah satunya kuli bangunan ini, curhat di sosial media mengenai nasibnya.
Kuli bangunan sedang bekerja. (Foto: Andreas Deny/Facebook)
Cerita tersebut dibagikan lewat grup Facebook Kumpulan Tukang Bangunan oleh akun Papahe Nokk Risma Lagimerana, Jumat (9/10/2020). Mengunggah foto diri ketika sedang bekerja, ia kemudian menceritakan nasibnya sebagai kuli.
“Kami buruh yang gak pernah demo karena kami sadar gak ada peraturan yang pernah condong ke kami. Dari dulu kami dihina walau karya kami dikagumi. Kami dicaci walau mereka menikmati karya kami,” ujar Papahe.
ADVERTISEMENT
Contoh malangnya nasib menjadi kuli pun diberikan Papahe, seperti misalnya mengenai prioritas penerimaan bantuan selama pandemi virus corona. Adapun perhatian itu lebih diarahkan kepada pengendara ojek online dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Kuli bangunan sedang bekerja. (Foto: Zawil Gusti/Facebook)
Bahkan, ia mengaku terkadang bantuan tersebut tidak pernah mengarah kepada mereka, para kuli atau buruh bangunan.
“Kami kuli bangunan yang tak pernah ada jasa di mata mereka. Yang dipikirkan waktu pagebluk (wabah) corona pun tak tercantum dalam daftar penerima bantuan, tidak seperti ojol dan UMKM,” ungkap buruh bangunan tersebut.
Baginya, demo pun percuma. Pasalnya, mereka sebagai kuli terlanjur sadar tak kunjung menjadi prioritas. Mereka hanya bisa berjuang setiap harinya bekerja, demi bisa menghidupi keluarga di rumah.
“Semoga semua kuli bangunan selalu sehat dan bisa selalu berjuang dalam hidup,” kata akun Papahe.
ADVERTISEMENT
Kini unggahan tersebut pun viral di berbagai sosial media, dibagikan hingga ribuan kali dan disukai oleh ribuan orang. Beragam komentar diberikan warganet, kebanyakan yang merasa terharu dengan unggahan tersebut.
“Kuli bangunan selalu dipandang sebelah mata. Semoga pemerintah terbuka mata dan hatinya bahwa tanpa adanya kuli, tidak ada gedung-gedung mewah pencakar langit yang sekarang berdiri dengan gagahnya,” ujar akun Taufik Rahmat. (bob)
dok. istimewa
Jangan lewatkan Festival UMKM, kamu bias mengakses laman festivalumkm.com dan pantau terus media sosial kumparan. Sampai jumpa di festival UMKM Milenial nanti!