Demi Dapat Sinyal Wi-Fi Gratisan, Siswa SD Sekolah Online dari Kuburan

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
22 Maret 2021 11:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kuburan. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kuburan. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang bocah yang masih duduk di sekolah dasar (SD) rela belajar online di kuburan. Bukan tanpa sebab, ditemani oleh sang ibu, bocah tersebut belajar di kuburan demi bisa menggunakan Wi-Fi.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, peristiwa tersebut dialami Neydi, siswa SD asal La Paz, Bolivia. Ia mengikuti kelas online di tengah-tengah kuburan, tepatnya di sebuah pemakaman umum di kota dataran tinggi La Paz.
Sebelumnya diketahui, sebagian besar sekolah di Bolivia masih tutup lantaran COVID-19. Alhasil, para orang tua yang kurang mampu mulai mencari cara unik agar anaknya tetap bisa tersambung untuk belajar online.
Ibu temani anaknya belajar online di kuburan. (Foto: Santiago Limachi/Reuters)
Kegiatan yang menantang itu disebabkan karena negara tersebut, dengan konektivitas internet yang jarang, akses terbatas terhadap komputer mahal, hingga biaya tinggi untuk membeli paket data.
Ibu Neydi, Jeanete Alanoca, memutuskan membawa putrinya ke tempat kerja, Pemakaman Umum La Paz, demi bisa mendapat Wi-Fi gratis. Selain terkendala biaya, Neydi juga tak punya perangkat apapun sehingga mesti menggunakan milik ibunya untuk sekolah online.
ADVERTISEMENT
Tanpa sinyal Wi-Fi gratis tersebut, keluarganya yang kesulitan finansial harus membeli paket data seluler yang begitu mahal. Anak perempuan Alanoca yang lebih tua bahkan sampai harus meminjam perangkat milik keluarga iparnya.
Ibu temani anaknya belajar online di kuburan. (Foto: Santiago Limachi/Reuters)
“Sebelum pandemi, saya mengantarnya ke sekolah dan ipar saya merawatnya serta menjemputnya dari sekolah. Karena situasi kita sekarang, saya harus membawanya ke tempat kerja,” ujar Alanoca.
Mengenai pekerjaannya, sehari Alanoca menyewakan tangga di pemakaman kepada keluarga atau teman yang ingin memberi penghormatan terakhir kepada orang terkasih. Sebab, jenazah yang dikremasi kerap disimpan di barisan yang tinggi.
Sekarang, pekerjaannya bertambah satu, yakni membantu Neydi untuk bersekolah di tengah-tengah kuburan. Meski begitu, tak ada dari mereka yang ketakutan meski berada di ‘ruang kelas’ yang tidak biasa.
ADVERTISEMENT
“Mereka bilang kuburan itu menyeramkan, tapi saya tak bisa apa-apa mengenai itu karena mau bagaimanapun saya harus di sini, menemani anak saya yang mengerjakan pekerjaan rumah sebab dia tidak punya ponsel. Karena itu kita di sini,” tutup perempuan yang kisahnya kini viral tersebut. (bob)