Konten dari Pengguna

Deretan Menteri yang Pernah Diomeli Jokowi di Depan Publik

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
29 Juni 2020 12:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan keterangan pers di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/3). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan keterangan pers di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/3). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini Presiden Jokowi pidato sambil marah di depan para menterinya, mengancam akan reshuffle bila kinerja tetap biasa-biasa saja selama pandemi virus corona. Video tersebut kini sudah beredar ke publik
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa kesempatan Jokowi memang sempat terlihat menegur langsung para menterinya, baik saat masa Kabinet Kerja maupun Kabinet Indonesia Maju. Teguran disampaikan dalam rapat atau pidato seperti yang baru-baru ini dilakukan.
Adapun sebab teguran dari Jokowi biasanya lantaran kinerja menterinya dinilai tidak maksimal. Berangkat dari sana, berikut deretan menteri yang pernah kena omel Jokowi di hadapan publik.

1. Ignasius Jonan dan Rini Soemarno

Ignasius Jonan saat menghadiri pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Gedung DPR-MPR, Minggu (20/10/2019). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Pertengahan tahun 2019 lalu, Jokowi sempat menegur Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri BUMN Rini Soemarno lantaran ekspor Indonesia dari yang mengalami penurunan hingga 8,6 persen, yakni senilai 68,46 miliar dolar AS pada Januari hingga Mei 2019.
Kala itu, Jokowi meminta agar agar Jonan dan Rini lebih memperhatikan nilai impor yang begitu tinggi. Adapun sektor migas jadi sorotan karena menurut Jokowi, angka pembelian terlalu tinggi.
ADVERTISEMENT
"Artinya neraca perdagangan kita, Januari-Mei ada defisit USD 2,14 miliar. Coba dicermati angka ini dari mana, kenapa impor sangat tinggi? Migas juga naiknya gede sekali. Hati-hati di migas pak menteri ESDM, bu menteri BUMN, karena paling banyak ada di situ," kata Jokowi, dikutip dari kumparanBISNIS.

2. Siti Nurbaya

Menteri LHK Siti Nurbaya saat mengikuti forum Global Landscapes Forum 2020 secara virtual, Sabtu (6/6). Foto: KLHK RI
Jokowi juga sempat menegur Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Kala itu, ia menyinggung soal proses perizinan lahan oleh Kementerian Perhutanan yang dinilai menghambat investor masuk ke Indonesia.
Sebelumnya, pada akhir 2017 silam, Jokowi juga sempat mengkritik program kehutanan di Indonesia. Baginya, kala itu anggaran yang dikucurkan begitu besar tapi tak juga membuahkan hasil.
Hingga di akhir jabatan, Menteri Siti pun memberikan tanggapan atas teguran-teguran Jokowi selama dirinya menjabat Menteri KLHK. Kata Siti, menjadi menteri di era Jokowi harus punya mental tahan banting.
ADVERTISEMENT
"Jadi saya kira, tidak sulit jadi menteri Pak Jokowi karena arahannya sangat jelas, skenario dan tujuan politik negaranya sangat jelas. Tinggal memang kuat-kuatin badan yang sehat, karena keras banyak di lapangan," kata Siti dikutip dari kumparanNEWS.

3. Rina Moeloek

Menteri Kesehatan, Nila Moeloek. (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)
Jokowi juga sempat mengomeli Menteri Kesehatan Nila Moeloek, tepatnya kala membuka Kongres Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) di JCC Senayan. Sebab amarah Jokowi tak lain lantaran utang BPJS yang belum dibayarkan ke Rumah Sakit.
Sampai harus turun tangan soal pembayaran utang RS, Jokowi menilainya cukup keterlaluan. Pasalnya, seharusnya masalah tersebut sudah bisa selesai di Menteri Kesehatan dan Dirut BPJS.
"Masa setiap tahun harus dicarikan solusi, mestinya sudah rampunglah di Menkes, di Dirut BPJS. Urusan pembayaran utang rumah sakit sampai presiden. Ini kebangetan sebetulnya, kalau tahun depan masih diulang kebangetan," kata Jokowi dengan nada meninggi dikutip dari kumparanNEWS.
ADVERTISEMENT

4. Sofyan Djalil

Sofyan Djalil. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Lambatnya penanganan izin juga terjadi pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional yang kala itu dipimpin Sofyan Djalil. Adapun Jokowi mengaku banyak investor mengeluh saat kunjungan kerja ke Manado.
Bagi Jokowi, seharusnya masalah yang berkaitan dengan tata ruang bisa diselesaikan dengan kesepakatan. Bagi eks Gubernur DKI Jakarta tersebut, bila hanya terbelit dengan rutinitas dan tak berani melihat problem, sampai kapanpun tantangan tak akan teratasi.

5. Muhadjir Effendy dan Mohamad Nasir

Menko PMK Muhadjir Effendy. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Dua menteri Kabinet Kerja lain yang sempat kena omel Jokowi yakni Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy dan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir.
Kala itu, Jokowi minta Mendikbud menanggapi perubahan yang ada di dunia pendidikan. Sedangkan Menristekdikti dituntut responsif dalam perubahan global maupun nasional. Bagi Jokowi, Indonesia seharusnya sudah menyiapkan diri dalam menghadapi persaingan global.
ADVERTISEMENT
"Mendikbud, Mendikti harus sangat responsif terhadap perubahan yang ada di global maupun perubahan-perubahan yang kita hadapi di negara kita," kata Jokowi dikutip dari kumparanNEWS.

6. Susi Pudjiastuti

Susi Lepasliarkan Benih Lobster ke Laut Natuna. Foto: dok. KKP
Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Kerja Susi Pudjiastuti juga tak luput dari amarah Jokowi. Bersama Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Zulficar Mochtar, Susi pernah ditegur Jokowi terkait izin kapal yang terlalu lama.
Kala itu, nelayan mengaku butuh 22 hari untuk mengurus izin kapal. Menurut Jokowi, waktu tersebut terlalu lama. Ia pun menyampaikannya kala berdialog dengan perwakilan nelayan, dihadiri pula oleh Susi.
Jokowi kemudian meminta Susi Pudjiastuti agar memerintahkan para dirjen membangun sebuah sistem untuk perizinan yang cepat. Bahkan, bila bisa memanfaatkan teknologi, perijinan yang butuh waktu 22 hari itu diharapkan bisa selesai dalam hitungan jam.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai urus izin sampai berbulan, bertahun. Apa-apaan kok sampai enggak bisa menerima hal-hal seperti itu. Entah itu di Kementerian Perhubungan, entah di KKP. Masa ngurus izin zaman IT masih berminggu-minggu. Saya saja engga mau, apalagi yang berbulan-bulan atau bertahun-tahun," singgung Jokowi dikutip dari kumparanBISNIS.
(bob)