Desa di Spanyol Ini Berganti Nama Sebagai Bentuk Solidaritas Pengungsi Ukraina

Suasana di lapangan saat para pengungsi dari Ukraina melarikan diri karena invasi Rusia. Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS

Konflik Rusia dan Ukraina berdampak ke banyak sektor. Selain ekonomi, konflik itu juga merambat ke persoalan sosial dan kemanusiaan.

Sebuah desa di Spanyol bagian selatan bahkan memutuskan untuk mengubah nama dari Fuentes de Andalucia menjadi Ucrania. Mengutip Independent, hal tersebut dilakukan atas nama solidaritas dengan mereka yang terjebak dalam konflik dengan Rusia dan para pengungsi Ukraina yang berimigran ke wilayahnya.

Menurut data Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi atau UNHCR, sejak awal invasi Rusia ke Ukraina tepatnya pada pada 24 Februari 2022 kemarin, setidaknya sudah ada 1.046 juta warga Ukraina yang melarikan diri dari negaranya, di mana sebanyak 25.000 pengungsi, tiba memadati kota-kota di Spanyol untuk menyelamatkan diri dari ancaman perang.

Ramainya pengungsi Ukraina yang memadati Spanyol, membuat desa Fuentes de Andalucia tergerak membantu para pengungsi asal Ukraina untuk mengenang masa perlawanannya dalam melawan invasi tentara Rusia, dengan mengganti nama desanya menjadi Ukraina.

Tak hanya itu, warga Fuentes de Andalucia juga turut mengubah nama jalan di wilayahnya menjadi beberapa nama kota Ukraina yang hancur diserang oleh tentara Putin seperti Kiev, Odesa dan Mariupol.

Mereka bahkan ikut merenovasi patung ikonik pada bundaran pintu masuk desa Fuentes de Andalucia, dengan menambahkan gambar bendera khas Ukraina yang berwarna biru dan kuning.

Francisco Martinez, Kepala desa Fuentes de Andalucia mengatakan selain mengubah nama desanya, ia beserta warga desanya yang berjumlah sekitar 7.100 penduduk juga menggalang bantuan berupa donasi uang serta rumah bagi 25 pengungsi.

Meski baru dua hari, aksi galang dana bantuan yang didipelopori Martinez berhasil mengumpulkan dana mencapai 3.780 dolar AS atau setara Rp54 juta. Dana tersebut nantinya akan diserahkan warga Fuentes de Andalucia kepada pengungsi Ukraina yang tengah berada di pusat kota.

Tak ketinggalan, Rafael Osuna (68) seorang pensiunan, mengatakan dia akan mengajak pasangan Ukraina tinggal ke rumahnya yang hanya ditinggali olehnya seorang. (ace)