Konten dari Pengguna

Fakta Unik, 6.000 Tahun Lalu Orang Makan Biji Semangka Bukan Buahnya

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
9 Agustus 2022 11:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Biji Semangka Foto: Shutterstock/Virtu studio
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Biji Semangka Foto: Shutterstock/Virtu studio
ADVERTISEMENT
Semangka merupakan salah satu buah paling populer di Indonesia, segar disantap dingin ketika cuaca sedang panas. Namun, sebelum memakan dagingnya yang berwarna merah, ternyata ada sejarah ketika manusia memakan bijinya saja.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diketahui, ilmuwan sepakat Citrullus lanatus alias semangka berasal dari Afrika. Teorinya diperkuat dengan studi lukisan di makam Mesir, memperlihatkan buah tersebut dikonsumsi sebagai hidangan penutup pada 4000 tahun silam.
Walau asal usulnya diketahui dari Afrika, semangka domestik pertama masih diperdebatkan lokasinya. Hal tersebut belum diketahui, malah muncul fakta tak kalah unik mengenai cara orang zaman dahulu makan semangka.
Mengutip Sci-News, disebutkan bahwa sebuah studi menganalisis biji semangka temuan di Uan Muhuggiag, Libya, sebuah tempat perlindungan batu yang kini merupakan Gurun Sahara. Usia bijinya diketahui sudah 6000 tahun.
anak makan semangka Foto: Shutterstock
"Temuan biji semangka tak teridentifikasi dari buah semangka manis, tetapi justru salah satu yang pahit," ujar peneliti dari University of Munich, Susanne Renner.
ADVERTISEMENT
Karena semangkanya tidak manis, dari teori peneliti, alih-alih daging, orang Libya Neolitik memanfaatkannya dengan memakan biji-bijinya. Cara konsumsinya adalah dengan dikeringkan, dipanggang, direbus, atau disemur.
Setelah mengurutkan DNA dari biji semangka 6000 tahun (dari situs arkeologi Libya) dan 3300 tahun (Sudan Utara), kemudian mengurutkan genom spesimen herbarium yang tersebar luas secara geografis antara 1824-2019, lantas mereka menganalisis.
Dengan mengurutkannya ulang dari koleksi plasma nutfah penting, peneliti menemukan bahwa biji semangka Libya, secara genetik berdaging pahit, jenis semangka egusi (Citrullus mucosospermus) yang umum berada di Ghana, Benin, dan Nigeria di Afrika Barat.
Buah semangka adalah buah dari tanaman merambat yang berasal dari Afrika. Foto: Pexels.com
"Biji itu jadi teka-teki, sebab dianggap berasal dari semangka tertua. Namun biji itu ditemukan di Libya yang mana tak pernah dianggap jadi tempat domestikasi semangka," kata penulis senior dari University of Sheffield, Guillaume Chomicki.
ADVERTISEMENT
Retakan gigi manusia yang ditemukan pada biji semangka setelah dilakukan studi komputer-tomografi memperkuat bahwa penggunaannya bisa jadi sebagai makanan ringan atau camilan.
"Tak terduga, Citrullus pada mulanya dibudidayakan untuk bijinya, bukan dagingnya yang manis," sebut Guillaume.
Sejatinya, biji semangka liar yang belum didomestikasi memang mengandung banyak biji lezat dan kaya minyak. Bijinya tak mengandung kimia cucurbitacin yang sepet, cocok jadi camilan. Penelitian tersebut pun dirilis dalam jurnal Molecular Biology and Evolution. (bob)