Heboh Pria Berseragam di Jatim Paksa Karyawan Pabrik Beli Kalender Rp150 Ribu

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
26 September 2021 13:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pemaksaan Foto: Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemaksaan Foto: Shutterstock.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini seorang karyawan pabrik di Jawa Timur membeberkan kisah dua orang pria berseragam melakukan pemaksaan untuk membeli kalender 2022. Bahkan, karyawan yang bersangkutan mengaku sempat diancam jika memberitahu hal tersebut dan menyebarkannya di media sosial.
ADVERTISEMENT
Kisah itu pertama kali dibagikan oleh akun Twitter @txtdrberseragam pada Jumat (24/9/2021). Di postingan itu seorang karyawan pabrik mengaku dirinya mendapat pengancaman dan dipaksa membeli kalender seharga Rp150 ribu.
Diceritakan, dua pria berseragam datang ke sebuah pabrik yang kala itu tengah menggelar vaksinasi massal. Mereka kemudian membawa kalender 2021 dan memaksa karyawan yang bersangkutan untuk membeli dengan harga yang tak masuk akal.
"Hari ini di pabrik tempat aku kerja didatangi 2 bapak polici. Kirain ada sosialisasi apa gitu karena di daerah sini lagi diadakan vaksin massal. Eh, ternyata di 2 bapak ini jualan kalender 2020 dengan harga Rp150 ribu. Mana pabrik ini mau tutup, udah nggak ada produksi karena penjualan sepi," bunyi tulisan di postingan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dengan melakukan pemaksaan, dua pria berseragam itu disebut terus mendesak seorang karyawan berposisi admin di pabrik tersebut. Namun, karyawan itu menolak lantaran bisnis pabrik itu belakangan dianggap tengah sapi dan kemungkinan tutup tahun ini.
Ilustrasi kalender. Foto: Shutterstock.
Akan tetapi, dua pria tersebut terus memaksa karyawan pabrik itu agar membeli kalender 2022 tersebut seharga Rp150 ribu. Namun, karyawan itu dikabarkan tetap menolak membeli hingga membuatnya menangis.
Bahkan, saking takutnya, karyawan itu mengancam balik dua pria bersergam itu dengan mengaku akan mem-viralkan aksi mereka yang melakukan pemaksaan. Kendati demikian, dua pria itu malah kembali mengancam akan melakukan hal buruk ke karyawan itu jika melakukan hal tersebut.
"Admin pabrik udah bilang nggak ada uang, si bapak berdua masih ngotot aja suruh beli dan nggak pergi-pergi. Pas temanku bilang akan mem-viralkan di Twitter, si bapak bilang, silakan nanti anda sendiri yang akan kena," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Akibat terus didesak dan diancam, karyawan pabrik tersebut pun mau tak mau membeli kalender berharga fantastis itu. Dalam postingan itu, sang pengunggah juga memperlihatkan sebuah kuitansi dengan bertuliskan harga kalender itu seharga Rp 150.000.
Viral dua pria berseragam di Jawa Timur paksa karyawan pabrik beli kalender 2022 seharga Rp150 ribu. (Foto: Twitter/@txtdrberseragam)
Dikabarkan, berdasarkan kalender yang dibeli, dua orang pria berseragam itu diduga merupakan anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Putra Bhayangkara Jawa Timur. Namun, anehnya, kalender tersebut malah bergambar TNI-Polri.
Hal itupun membuat karyawan pabrik di Jawa Timur itu sangat tidak terima dirinya diancam dan dipaksa untuk membeli kalender 2022 itu. Apalagi, menurut keterangan postingan, pabrik yang bersangkutan disebut kemungkinan bangkrut tahun ini akibat penjualan sepi.
Sementara itu, publik di dunia maya ramai-ramai memintan kepolisian menangkap oknum LSM tersebut yang dengan sengaja melakukan pemaksaan. Selain itu, dua pria berseragam itu juga disebut mengancam jika hal tersebut diviralkan di media sosial.
ADVERTISEMENT
Kini, postingan itu telah disukai 4.838 kali dan di-retweet sebanyak 821 pengguna Twitter. Bahkan, banyak warganet mengaku pernah mengalami hal sama seperti kasus karyawan pabrik yang dipaksa membeli kalender.
"Wait, kok LSM? biasanya kalender gitu langsung dari polres dan terpampang tulisannya. gak ada tambahan LSM kek gini. dan biasanya cuma dibagiin ke anggota aja," tulis @Jolanggg.
"Aduh LSM lagi. Di tempat kerjaku LSM berkedok wartawan. Hampir tiap hari datang ganti-ganti orang. Sampai cape ngeladenin. Kalau nggak dikasi cuan nggak pergi, malah maksa, ngamcem," sahut @gie_hnt.
"Sering inimah di Jatim, pernah ngalamin kasus serupa tapi jualanya kaos lawan kopit, itumah bukan polisi benaran, kalo digali dia bakal bilang disuruh bapak AKBP dari polres dsb. Jual nama polisi, mestinya abaikan aja sih," timpal @PikyHerdiansyah. (fre)
ADVERTISEMENT