Heran, Apa yang Bikin Jam Tangan Kertas yang Dijual Wanita Ini Laku Keras?

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
31 Agustus 2021 14:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jam tangan dari kertas. (Foto: @dinimood/TikTok)
zoom-in-whitePerbesar
Jam tangan dari kertas. (Foto: @dinimood/TikTok)
ADVERTISEMENT
Seorang perempuan yang menceritakan pengalamannya berjualan jam tangan baru-baru ini menuai sorotan publik. Sebab, tidak seperti biasa, jam tangan tersebut hanya terbuat dari kertas yang digambar dengan pensil warna.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diketahui, selain sebagai penanda waktu, jam tangan juga berfungsi sebagai aksesoris tangan. Meski berkembangnya zaman semakin memudahkan memeriksa waktu, jam tangan masih tetap populer di kalangan penggemarnya.
Hanya, kali ini jam tangan yang dijual oleh seorang perempuan bernama Dini benar-benar berbeda dari biasanya. Momennya dibagikan akun @dinimood di TikTok, pada 24 Juni 2021. Dalam video tersebut, Dini menceritakan pengalamannya itu semasa masih SMA.
“Pas SMA jual jam kertas laris manis. Laris manis,” kata Dini.
Jam tangan dari kertas. (Foto: @dinimood/TikTok)
Benar, jam tangan tersebut, secara keseluruhan, terbuat dari kertas. Adapun kertas label yang awalnya berwarna putih itu digambarkan motif jam tangan, diwarnai dengan spidol atau pensil berwarna sehingga terlihat lucu.
Tentu jam tersebut tak berfungsi sebagai penanda waktu karena jarumnya tak bergerak, hanya gambar dari spidol. Meski begitu, Dini bisa menjual ke teman-temannya dengan harga Rp25 ribu, bahkan laris dibeli.
ADVERTISEMENT
Diperlihatkan dalam video, beberapa testimoni dari pembeli jam tangan kertas tersebut. Karena terbuat dari kertas label dengan perekat di belakangnya, para pembeli pun menempelkannya di tangan.
"Yang asli ada mereknya, ya," ujar Dini dalam keterangan videonya.
Seketika unggahannya tersebut viral, ditonton hingga lebih 1,4 juta kali dan disukai oleh lebih dari 100 ribu orang. Beragam komentar diberikan warganet, kebanyakan yang merasa heran dengan hal tersebut.
“Yang beli pada kenapa, sih?” ujar akun @dwimeilany.
“Kalau gini yang bermasalah bukan penjuanya, tapi yang beli, njir,” sebut akun @cibobxy.
“Berarti lu jago marketing. Buktinya barang gak guna kayak gitu bisa banyak yang beli,” kata akun @keylessmen. (bob)