Ilmuwan Ungkap Warna yang Jadi Favorit Nyamuk

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
17 Oktober 2022 12:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti, vektor demam berdarah dengue. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti, vektor demam berdarah dengue. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Musim hujan, nyamuk semakin marak bermunculan dan tentunya, setiap orang ingin menghindari gigitan hewan penghisap darah tersebut. Adapun warna ternyata menjadi salah satu faktor yang menarik perhatian nyamuk.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Prevention, banyak faktor yang disukai nyamuk. Studi oleh peneliti University of Washington yang dirilis sebagai jurnal Nature Communications, mengamati perilaku nyamuk Aedes aegypti betina ketika diberi visual atau aroma tertentu.
Sebelumnya diketahui, cara nyamuk mencari darah adalah pertama dengan mengendus karbon dioksida dari napas. Aroma itu mendorong nyamuk memindai warna dan pola visual tertentu yang memberi tanda bahwa itu adalah makanan.
Peneliti pun memasukkan nyamuk ke wadah uji kecil, lalu memaparkan terhadap berbagai hal, seperti titik berwarna atau tangan seseorang. Ketika tidak ada aroma karbon dioksida, para nyamuk cenderung mengabaikan titik warna, tak peduli seberapa terang.
Baru ketika peneliti menyemprotkan karbon dioksida ke dalam wadah uji, nyamuk-nyamuk langsung terbang ke titik, dari banyak ke sedikit, warna merah, oranye, hitam, atau biru muda. Titik dengan warna hijau, biru, atau ungu, diabaikan oleh para nyamuk.
ADVERTISEMENT

Jadi, apakah nyamuk suka warna merah?

Ilustrasi baju berwarna merah (Foto: Cecil Xu dan Margenie - Instagram)
Penelitian tersebut tidak membahasnya. Tapi ada teori yang mengatakan bahwa nyamuk hanya menyadari bayangan warna merah ketika mereka melihat kulit seseorang yang ingin digigit, terlepas dari pigmentasinya.
“Karenanya, warna merah mungkin jadi salah satu tanda yang digunakan nyamuk untuk membantu mereka menemukan inangnya,” kata Nancy Troyano selaku ahli entomologi.
Mengenai kaitan warna merah dengan darah, Timothy Best selaku entomologi mengatakan bahwa kemungkinan bukan karena itu. Sebab, cara nyamuk mencari darah hanya dengan tiga hal.
“Karbon dioksida, mengidentifikasi secara visual, dan menggunakan reseptor penginderaan panas di antenanya untuk menindak tanda visual ke bagian tubuh yang terbuka dan tidak terlindungi,” ujar Best yang juga mengatakan bahwa penglihatan nyamuk buruk.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana oranye, hitam, dan biru muda? Menurut Best, warna-warna itu tampak gelap di mata nyamuk, yang mana juga jadi kesukaan mereka. Sebaliknya, warna terang dibenci nyamuk. Sebab, banyak cahaya dianggap panas dan menyebabkan dehidrasi.
“Nyamuk sangat rentan mati karena dehidrasi. Karenanya, warna terang dianggap bahaya,” ujar Best.

Perlukan menghindari warna yang disukai nyamuk?

Ilustrasi Arti Warna Merah. Foto. dok. Siora Photography (Unsplash.com)
Menurut Troyano, ketertarikan nyamuk terhadap manusia merupakan kombinasi beberapa faktor, di antaranya bau keringat dan karbon dioksida, panas, dan tanda visual warna. Karena itu, menghindari pemilihan warna saja tidak begitu ampuh.
Namun, kalau ada pilihan mengenakan pakaian warna terang atau gelap di musim nyamuk atau saat bepergian ke tempat banyak hewan penghisap darah tersebut, maka sebaiknya memilih warna terang.
ADVERTISEMENT

Cara mencegah gigitan nyamuk

com-Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti demam berdarah dengue. Foto: Shutterstock
Menghindari pakaian dengan warna merah, oranye, hitam, atau biru muda mungkin bisa membantu mencegah gigitan nyamuk. Namun, tentu ada lagi yang bisa menurunkan risiko gigitan. Berikut di antaranya menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
“Tiap tindakan perlindungan tersebut akan berkontribusi dalam mengurangi kemungkinan digigit,” kata Troyano. “Dan, jika bisa memakai sesuatu selain warna merah atau gelap, lebih baik lagi,” lanjutnya. (bob)