Ini Negara yang Warganya Paling Malas hingga Paling Rajin Jalan Kaki di Dunia

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
4 Juli 2022 11:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana para pejalan kaki di trotoar Stasiun Sudirman, Jakarta. Foto: Selfy Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana para pejalan kaki di trotoar Stasiun Sudirman, Jakarta. Foto: Selfy Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
Jalan kaki merupakan salah satu cara bepergian ketika tidak memiliki kendaraan pribadi dan enggan naik transportasi publik. Meski tentu akan memakan waktu lebih lama, jalan kaki bisa menghemat ongkos dan bikin sehat.
ADVERTISEMENT
Namun, tak jarang pula seseorang malas jalan kaki. Apalagi bila jarak yang mesti ditempuh cukup jauh, demi menghindari kelelahan, akan lebih memilih naik kendaraan pribadi atau transportasi publik.
Mengutip BBC, sebuah studi meneliti 700 ribu orang dari 111 negara berbeda perihal jalan kaki. Tujuannya untuk mengetahui kebiasaan jalan kaki di setiap negara dan didapati Indonesia menempati urutan pertama sebagai yang termalas.
Ilustrasi jalan kaki. Foto: Shutter stock
"Studi ini 1.000 kali lebih besar dari studi tentang pergerakan manusia sebelumnya," ujar Scott Delp selaku peneliti.
Sementara periset dari Stanford University, lewat Nature, mengungkap data peringkat negara dari yang termalas dan terajin jalan kaki. Data tersebut dihimpun dari aplikasi pelacak langkah kaki di hp seluruh partisipan studi.
Didapati, China merupakan negara paling aktif jalan kaki dengan rata-rata 6.880 langkah sehari. Sedangkan yang termalas di dunia adalah Indonesia, dengan rata-rata 3.513 langkah per harinya.
Berjalan Kaki. Foto: Shutterstock
Rata-rata dunia adalah 4.961 langkah sehari. Berarti, Indonesia berada jauh di bawah rata-rata soal kemalasan jalan kaki. Menyusul Indonesia, ada Arab Saudi di peringkat kedua dan Malaysia di peringkat ketiga.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, negara-negara termalas tersebut juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti misalnya fasilitas atau kondisi geografis yang tidak ramah pejalan kaki. Juga, negara termalas jalan kaki juga bukan berarti yang paling malas.
Peneliti juga mendapati bahwa distribusi aktivitas yang tidak merata turut berperan dalam data tersebut. Pasalnya, ada orang yang sangat rajin jalan kaki, dan ada juga yang malas tapi aktif pada kegiatan lain. (bob)