Jangan Salah, Ini Perbedaan Halusinasi, Ilusi, Delusi, dan Fantasi

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
16 Mei 2022 13:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penderita gangguan mental. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penderita gangguan mental. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kamu pasti pernah mengalami gejala-gejala gangguan mental yakni halusinasi, ilusi, delusi, hingga fantasi. Namun, banyak orang mungkin tidak mengetahui perbedaan tersebut padahal ia pernah mengalaminya.
ADVERTISEMENT
Apalagi, gejala mental tersebut merupakan sebuah penyakit yang sangat mengganggu kepribadian seseorang. Tidak hanya itu, sejumlah orang biasanya sampai membutuhkan perawatan kejiwaan hingga psikolog dan sejenisnya untuk menyembuhkannya.
Nah, agar tidak salah paham lagi, berikut perbedaan keempat istilah gangguan mental tersebut.
Halusinasi
Semua orang pasti pernah mengalami halusinasi di manapun dan kapanpun. Gangguan mental yang satu ini diartikan kepada seseorang mengalami gangguan persepsi hingga membuatnya seolah mendengar, melihat, mencium, atau merasakan sesuatu.
Ilustrasi gangguan mental. (Foto: rMeghann/Pixabay)
Menurut para ahli, orang yang mengalami halusinasi biasanya diakibatkan oleh pikiran orang itu sendiri yang mengambarkan atau melihat sesuatu secara berlebihan dan menganggapnya seakan nyata. Sebagai salah satu contoh yang kerap dialami banyak orang yakni tiba-tiba mendengar sesuatu.
ADVERTISEMENT
Padahal, orang yang bersangkutan tengah sendiri di sebuah tempat. Menurut ilmu kedokteran jiwa, halusinasi disebutkan karena gangguan jiwa seperti skizofrenia, demensia, gangguan kepribadian ambang, bipolar atau depresi hingga gangguan psikis.
Ilusi
Ilusi merupakan seseorang yang mengalami gangguan atau kerap menyalahartikan beberapa pancaindera. Biasanya, penderita gangguan mental ini mengalami ilusi penglihatan seolah melihat objek tertentu di depannya. Padahal, hal yang dilihat merupakan pengendara motor.
Ilustrasi mengalami gangguan mental. Foto: Shutterstock
Sementara itu, dalam ilusi pendengaran penderita terkadang bisa mendengar sesuatu. Salah satu contoh mendengar orang berlari padahal sebenarnya hanya berjalan.
Tidak hanya itu, gangguan mental yang satu ini membuat penderita seolah-olah terkadang mendengar suara tangisan atau tawa padahal sumbernya berasal dari orang yang tengah berbincang-bincang.
Pada umunya, gangguan mental ini disebut rentan dialami oleh penderita skizofrenia yang merupakan seseorang yang mengalami gangguan kemampuan untuk berpikir, merasakan, hingga berprilaku dengan baik.
ADVERTISEMENT
Delusi
Delusi merupakan salah satu gejala gangguan mental yang membuat si penderita tidak bisa membedakan hal nyata dan tidak nyata. Dalam kasus ini, delusi adalah gangguan mental dianggap yang sangat rumit karena mengalami segudang permasalahan.
Ilustrasi gangguan mental. Foto: Pixabay
Mulai dari gangguan mental skizofrenia, psikosis, gangguan kepribadian, bipolar, dan demensia. Gangguan-gangguan tersebut dianggap mempengaruhi kinerja otak hingga tidak mampu membedakan hal yang nyata dan sebaliknya.
Biasanya, penderita delusi sangat percaya bahwa yang dialami, dilihat, atau dirasakan benar-benar nyata. Selain itu, orang yang mengalami gangguan mental ini juga bersikeras meyakinkan orang sekelilingnya bahwa yang dialami benar-benar nyata.
Lebih parahnya, menurut berbagai sumber gangguan mental yang satu ini disebut memiliki empat macam yakni waham paranoid, waham kebesaran, erotonomia dan waham bizarre.
ADVERTISEMENT
Fantasi
Fantasi merupakan sebuah gejala atau kondisi seseorang yang biasanya menimbulkan khayalan melihat atau membayangkan sesuatu yang kemungkinan belum ada atau menciptakan sesuatu yang baru.
Ilustrasi gangguan mental. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Menurut berbagai sumber, melakukan fantasi bukanlah sebuah gangguan mental alias hal yang lumrah terjadi pada setiap orang.
Namun, jika fantasi tersebut dianggap berlebihan dan cenderung lebih mengandalkannya dalam kehidupan sehari-hari maka hal itu disebut bisa mengganggu kepribadian orang itu sendiri.
Biasanya, si penderita gejala ini akan berfantasi terus menerus secara berlebihan hingga cenderung melakukan hal konyol termasuk di muka umum.
Disebutkan juga, hal inilah yang menyebabkan perilaku menyimpang. Salah satunya melakukan hal tak senonoh di tempat umum ketika melihat gambar, wanita atau laki-laki atau sosok yang dikagumi.
ADVERTISEMENT
Nah, itulah sederet gangguan mental atau perilaku menyimpang yang kerap disalahartikan banyak pihak. (fre)