Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kedinginan di Tenda Pengungsian, Balita 1,5 Tahun di Mamuju Meninggal Dunia
19 Februari 2021 11:30 WIB
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Di tengah suasana yang masih berkabung akibat bencana gempa di Mamuju, Sulawesi Barat, sepasang suami-istri harus menelan pil pahit kehilangan buah hatinya. Al Fauzi, seorang balita yang baru berusia 1,5 tahun meninggal dunia di tenda pengungsian korban gempa akibat sakit dan kedinginan.
ADVERTISEMENT
Balita itu meninggal dunia pada Senin (25/1/2021) sekitar pukul 09.00 WITA. Walau empat dibawa ke RSUD Regional Sulbar dan mendapat perawatan, namun balita malang itu harus mengembuskan napas terakhir.
Feriarso Mustari, paman balita itu, menceritakan bahwa Al Fauzi sesak napas radang paru-paru. Kondisi itu terjadi karena kedinginan saat berada di tenda pengungsian korban gempa di Mamuju, Sulbar.
"Awalnya batuk-batuk, panas-dingin, terus sesak napas. Sempat dirawat ke RS Regional," kata paman Al Fauzi, seperti dikutip dari SULBAR KINI.
Adapun Feriarso menceritakan orang tua Al Fauzi memilih mengungsi di Bukit Karatuang karena kondisi rumahnya rusak. Gempa berskala kuat yang terjadi pada Kamis (14/1/2021) dan Jumat (15/1/2021) dini hari itu telah membuat retak-retak hingga menimbulkan kekhawatiran runtuh.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mereka takut adanya gempa susulan yang lebih kuat. Termasuk kekhawatiran terjadinya tsunami.
"Rumah bagian bagian dalam retak-retak sehingga mereka memilih mengungsi ke bukit karena takut tsunami," jelas Feriarso.
Hal yang sama juga dilakukan oleh ratusan warga kecamatan Tapalang lainnya. Mereka memilih mengungsi meninggalkan rumah dan mendirikan tenda darurat di dataran tinggi lantaran khawatir terjadinya tsunami.
Feriarso menambahkan, pihaknya telah mendapat bantuan, baik berupa makanan atau kebutuhan lainnya dari pemerintah maupun relawan walau belum sepenuhnya kebutuhan terpenuhi.
***
Pembaca yang budiman, mari donasi melalui kumparanDerma bagi korban bencana di Indonesia.